5 Negara Minati CN-295 Buatan PT DI

PT.Dirgantara Indonesia (DI) Ekspor Pesawat ke Korea Selatan
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Lima negara ASEAN menyatakan tertarik dan minat terhadap pesawat CN-295 buatan PT Dirgantara Indonesia. Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian Pertahanan, Rabu 12 Juni 2013.

Kelima negara itu yakni Philipina, Vietnam, Myanmar, Malaysia, dan Thailand. Menurut Sjafrie, itu merupakan hasil dari kegiatan roadshow-nya yang telah mendapatkan respon konkrit. 

"Khusus introduksi pesawat CN-295 telah diperoleh minat dari lima negara untuk Angkatan Udara dan Kepolisian," kata Sjafrie.

Menurut Sjafrie, CN-295 dapat digunakan untuk operasi kemanusiaan dan kepentingan militer. Pesawat buatan tanah air ini dibandrol seharga US$ 30 juta.

Data Center Summit 2024 Soroti Penggunaan Sumber Energi Berkelanjutan
Kelebihan CN-295 antara lain bisa mendarat di landasan rumput sepanjang runway 650 meter, memiliki daya muat 9 ton, dan mampu terbang 9 jam non stop.

Jadi Jenderal Bintang Dua Kowad Pertama di Indonesia, Mayjen TNI Dian Andriani Angkat Bicara
"Pesawat ini bisa memuat 71 pelompat atau 50 penerjun, dan bisa mengangkut dua mobil jenis sedan," ungkap dia.

Delapan Kepala Negara Dijadwalkan Ikut WWF ke-10 di Bali
Pada akhir tahun 2014, Kementerian Pertahanan juga akan melakukan demo flight CN-295 di Brunei Darussalam.

"Untuk lima negara yang menyatakan minat dengan CN-295 akan mengirimkan tim observasi untuk untuk pembahasan teknis dan administrasi dengan PT DI," ujarnya.

2 Proyek Nasional

Kementerian Pertahanan saat ini juga sedang membahas perkembangan alih teknologi kapal selam dan pesawat tempur KF-X/IF-X.

Saat ini Indonesia telah memiliki dua kapal selam. Ke depan, Indonesia akan bekerjasama dengan Korea Selaran untuk membuat tiga kapal selam.

"Dari tiga yang kita buat bekerja sama dengan Korsel, satu kapal selam akan dibuat di Indonesia yakni di PT PAL Surabaya," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Purnomo berharap 1-2 tahun mendatang kapal selam itu dapat dibuat di Indonesia. Untuk itu, pemerintah sedang mempersiapkan infrastrukturnya.

Sementara untuk pesawat tempur KF-X/IF-X, pemerintah akan bekerjasama dengan Korea. KF-X/IF-X merupakan pesawat tempur generasi 4,5.

"Ini lebih canggih dari F16 dan Sukhoi," kata Purnomo dengan bangga.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya