Pengacara Minta Penjelasan Luthfi Soal Bunda Putri dan Sengman

Sidang perdana Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews -
Pengacara Luthfi Hasan Ishaaq, M Assegaf, Senin 2 September 2013 mengaku tidak tahu dengan sosok Sengman, Bunda Puteri, dan Haji Susu yang disebut dalam persidangan kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah.


Assegaf mengatakan kliennya tidak pernah cerita terkait nama-nama yang disebut itu.


"Selama saya berinteraksi dengan dia (Luthfi), nama itu tidak muncul karena itu kan komunikasi antara Ridwan dengan Fathanah," kata Assegaf di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.
PKB Siapkan Calon Potensial di Pilgub DKI 2024, Hasbiallah Ilyas Ungkap Kriterianya


Kemenparekraf Kick Off Fase Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024, Diawali Dua Kota Ini
Karena itu, Assegaf akan meminta konfirmasi dari Luthfi terkait nama-nama ini. Dia juga akan menanyakan soal Sengman yang dititipi Rp40 miliar oleh PT Indoguna Utama untuk diserahkan kepada Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin.

Partai Gelora Tak Sudi Jika PKS Gabung Prabowo, Begini Penjelasan Fahri Hamzah

"Kami berkepentingan sekali untuk menanyakan kepada LHI, sejauh apa pengetahuannya soal nama-nama Sengman, Bunda Putri, Haji Susu. Itu yang mau kami tanyakan kepada LHI kalau kami ketemu hari ini," tuturnya.


Menurutnya, selama Luthfi menjalani pemeriksaan di KPK, nama-nama itu tidak pernah muncul. Luthfi juga tidak pernah menyebut nama-nama itu kepada tim kuasa hukumnya.


"Iya
nggak
ada. Itu kan hanya ada dalam dialog telepon. Buat kami ini
surprise
baru," ujarnya.


Sengman disebut saksi Ridwan sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dititipi uang Rp40 miliar dari PT Indoguna Utama untuk diserahkan ke Hilmi Aminuddin.


Nama Sengman ditanyakan hakim kepada Ridwan berdasarkan rekaman penyadapan KPK atas Fathanah dan Ridwan di Kuala Lumpur, Malaysia, yang di dalamnya menyinggung peran Sengman sebagai kurir pengantar uang.


Nama Bunda Putri dalam rekaman itu tampak berperan besar dalam pengadaan impor daging sapi. Dia disebut bertugas mengkondisikan para pengambil keputusan. Bahkan seorang menteri disebut pernah datang ke rumah si bunda ini di Pondok Indah, hingga jam 1 pagi. [Baca percakapan lengkapnya ]

(umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya