Travel Warning Tak Pengaruhi Kunjungan Turis Australia ke Yogya
Selasa, 26 November 2013 - 10:19 WIB
Sumber :
- Antara/ Wahyu Putro A
VIVAnews -
Memanasnya hubungan Indonesia dan Australia, belum berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan dari mancanegara, khususnya dari Australia ke Yogyakarta. Padahal diketahui, Pemerintah Australia masih memberlakukan peringatan berkunjung (
travel warning
) ke Indonesia.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Deddy Pranowo, Selasa 26 November 2013, menyatakan sejak hubungan kedua negara memburuk, bahkan ada ancaman
sweeping
terhadap warga Australia, namun hingga kini belum ada pembatalan kunjungan ke Yogyakarta.
"Sejauh ini belum ada pembatalan turis dari Australia ke Indonesia, khususnya Yogyakarta," kata Deddy kepada
VIVAnews
.
Baca Juga :
Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang
Deddy menuturkan, tidak adanya gejolak di Yogyakarta terkait dengan aksi penyadapan Australia terhadap presiden SBY dan pejabat lainnya, juga membuat wisatawan asal Negeri Kanguru nyaman untuk berkunjung. Selain itu, Pemerintah DIY juga telah menjamin keamanan wisatawan dan pelajar Australia di Kota Gudeg.
Lebih lanjut Deddy mengatakan, kunjungan wisatawan ke Yogyakarta biasanya merupakan paket wisata Bali-Yogyakarta. Sehingga tujuan utama wisatawan Australia terbanyak adalah pulau Dewata dan Yogyakarta sebagai kunjungan ke dua.
"Memang saat ini kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak tetap Pulau Bali," kata dia.
"Pelaku wisata di Yogyakarta berharap permasalahan ini segera selesai dan hubungan Indonesia-Australia normal kembali, karena dampaknya bagi sektor pariwisata sangat terasa," ujarnya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Deddy menuturkan, tidak adanya gejolak di Yogyakarta terkait dengan aksi penyadapan Australia terhadap presiden SBY dan pejabat lainnya, juga membuat wisatawan asal Negeri Kanguru nyaman untuk berkunjung. Selain itu, Pemerintah DIY juga telah menjamin keamanan wisatawan dan pelajar Australia di Kota Gudeg.