-
VIVAnews - Keberadaan teknologi nuklir, oleh sebagian masyarakat dipersepsikan sebagai senjata, bom, atau hal-hal lain yang negatif.
“Padahal, keberadaan nuklir, pemanfaatan dan penerapannya di berbagai sektor, kesehatan, pertanian, rumah sakit dan lain-lain,” demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof. Dr. Ir. Djarot Sulistio Wisnusubroto, pada acara pembukaan ATOMOS EXPO 2013, di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat, 29 Nopember 2013.
Oleh karena itu, kata Djarot, pentingnya menggelar pameran ATOMOS EXPO 2013 agar masyarakat dapat memahami secara fakta bahwa bangsa Indonesia sudah mampu menguasai teknologi nuklir dan mengembangkannya untuk tujuan kesejahteraan. “Melalui berbagai hasil karya nyata yang diperagakan, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa nuklir dapat digunakan untuk memajukan dan mensejahterakan kehidupan manusia, dan tidak selalu digunakan untuk senjata atau bom,” papar Djarot.
Dijelaskan juga oleh Djarot bahwa event ATOMOS EXPO khusus menggelar produk-produk teknologi hasil karya anak bangsa di bidang nuklir dan pemanfaatannya yang sudah meluas di berbagai sektor pembangunan. Kegiatan ini sebagai media sosialisasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat luas tentang kemampuan bangsa sendiri yang sudah menghasilkan banyak karya di bidang nuklir dan memiliki peran dalam pembangunan nasional.
Penyelenggaraan ATOMOS EXPO 2013 ini bertepatan dengan ulang tahun ke-55 BATAN, tepatnya tanggal 5 Desember. ”Kalau disamakan dengan manusia angka 55 ini, usia yang cukup matang. Artinya sesuatu yang sangat senior dan professional,” ujar Djarot, yang disambut tepuk tangan para tamu yang hadir di antaranya Menristek Prof. Dr .Ir .H. Gusti Muhammad Hatta, MS, perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Balitbang Kementerian Pertanian dan para tamu dari berbagai instansi lainnya.