Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan mengubah nama KRI Usman-Harun.
Menurutnya, nama KRI Usman-Harun sudah melalui diskusi panjang, dan sudah diputuskan sejak 12 Desember 2012 lalu.
"Nama ini sudah diputuskan 2012-12-12. Sebelumnya sudah melalui diskusi yang panjang, tidak ada korelasinya dengan perkembangan situasi saat ini," ujar Moeldoko di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 10 Februari 2014.
Moeldoko keberatan jika Usman-Harun dianggap sebagai teroris. "Saya tidak menerima kalau Usman-Harun dinyatakan sebagai teroris. Dia adalah aktor negara, bukan aktor non state, orang dia seorang marinir," jelas dia.
Moeldoko menjelaskan belum ada yang berubah terkait kerjasama militer Indonesia-Singapura pasca protes penamaan KRI itu. TNI juga tetap melakukan pengamanan di Selat Malaka.
Baca Juga :
Ditemukan Luka Benturan Sangat Keras pada Jenazah Korban Pesawat Jatuh, Menurut RS Polri
"Selama ini belum ada yang berubah, nanti kita lihat perkembangan situasi. Prinsipnya Panglima TNI akan bekerja sama dengan siapapun dengan baik, tetapi kalau sudah berkaitan dgn kedaulatan negara no way. Kita punya sikap yang jelas dan tegas," kata dia.
Gara-gara Judi Online, Ratusan Warga Kabupaten Ini Menjanda
Mulai Januari 2024 hingga pertengahan Mei 2024 ini, sudah tembus 215 Kasus perceraian yang disebabkan karena kecanduan judi online.
VIVA.co.id
20 Mei 2024
Baca Juga :