VIVAnews – Simbol-simbol hukum diduga menjadi sasaran aksi jaringan teroris Kelapa Gading yang berencana melakukan serangkaian aksi di Jakarta. Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Janedjri M. Gaffar, mengaku belum tahu kabar soal ancaman itu.
”Kami belum melakukan penambahan pengamanan,” katanya kepada VIVAnews, Kamis 23 Oktober 2008. Setiap hari, tambahnya, Mahkamah mengamankan gedung dan pejabat Mahkamah, seperti hakim dan pejabat lain.
Sekitar 25 petugas kemanan Mahkamah berjaga di setiap pintu masuk dan di setiap lantai gedung. Satu petugas polisi bertugas mengkoordinasikan para petugas keamanan Mahmakah. ”Itu standarnya,” kata Janedjri.
Secara terpisah, Kepala Biro Umum Mahkamah, Noor Sidarta mengatakan sejauh ini Mahkamah belum merasa perlu menambah personel keamanan.
”Kami berada di Ring-I yang tentunya mendapat perhatian khusus dari pihak kepolisian,” katanya. Noor mengaku yakin polisi sudah melakukan tugas pencegahan itu, meski tanpa sepengetahuan Mahkamah.
Noor mengatakan pengamanan sehari-hari di Mahkamah sudah ketat. Petugas pengaman ditempatkan di tempat-tempat khusus. Selain itu, polisi berpakaian sipil juga mengawasi gedung Mahkamah.
Polisi sudah menangkap lima tersangka teroris jaringan Kelapa Gading. Tiga tersangka ditangkap di Jakarta. Mereka adalah Wahyu Ramadhan alias Rusli Mardhani alias Uci alias Farid alias Zulfikar, Muntasir ,dan Nurhasani alias Hasan. Sedangkan dua tersangka lainnya ditangkap di Bogor. Mereka yakni Imam Basori alias Basar dan Budiman.
Pelaku Curanmor Babak Belur Dihajar Warga Usai Kedapatan Dorong Motor Curian
MS (28), seorang pria di Tangerang, diamuk massa usai kedapatan melakukan tindak pencurian kendaraan bermotor atau curanmor, di Toko Aluminium, di wilayah Kota Tangerang.
