VIVAnews - Menantisipasi penyebaran flu babi ke Indonesia, pemerintah telah mengehentikan sementara impor babi. Tak hanya babi hidup dan daging babi, menurut Direktur Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, Tjepi Sudjana produk turunan babi dari luar negeri, seperti kornet, abon, sosis, dan dendeng sementara juga akan dilarang masuk ke Indonesia.
"Akan ada surat edaran dari menteri perdagangan yang menghentikan sementara impor babi dan produk turunannya," kata dia kepada VIVAnews, Selasa 28 April 2009.
Menurut catatan departemen pertanian, tambah Tjepi, sebelum dilarang departemen pertanian sudah menghentikan impor babiĀ dari Meksiko, Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada, Perancis, dan negara-negara lain yang terkena wabah flu babi. "Kebanyakan impor babi kita berasal dari Australia," tambah Tjepi.
Selain mengawasi masuknya babi, departemen pertanian secara rutin melakukan pengawasan babi di tujuh pelaksana teknis (UPT) termasuk Lampung, Yogyakarta, Denpasar, Maros, dan Banjar Baru. "Kami fokus pada kawasan-kawasan populasi ternak babi tinggi," kata Tjepi.
Pembersihan kandang babi juga akan diawasi, namun, kata Tjepi, itu hanya bisa dilakukan di peternakan-peternakan. "Tidak termasuk babi liar," tambah dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie mengatakan pemerintah telah menyepakati untuk melarang sementara impor daging babi dan segala bentuk produk yang berbahan dasar babi.
Wabah flu babi menimbulkan kekhawatiran dunia. Penyakit mematikan ini telah menelan 149 korban jiwa di Meksiko dan menyerang 1.600 orang lainnya. Sedikitnya 40 kasus dilaporkan terjadi di Amerika Serikat, enam di Kanada, dua di Skotlandia, dan satu kasus di Spanyol.
Diduga campuran virus flu burung, flu manusia, dan flu babi itu bermutasi di tubuh babi.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai
Kriminal
6 Mei 2024
Polisi memastikan bahwa kakek berusia 73 tahun bernama Alek tersebut adalah korban pembunuhan. Saat ini kasusnya tengah diselidiki.
Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Bos Tembaga di Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bayu Handono (36), tewas dibunuh. Kejadian ini baru terkuak setelah ada yang mencari korban ke kediamannya.
Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.
Round Up
Top News: 5 Negara dengan Militer Terkuat, Pangdam XIII/Merdeka Rotasi 3 Pati dan 5 Pamen
Nasional
6 Mei 2024
Sejumlah berita masuk dalam kategori terpopuler di kanal news VIVA, diantaranya berita mengenai daftar negara dengan militer terkuat di dunia dan berita rotasi Pati TNI.
Selengkapnya
Partner
Rita Darmawati, Komisioner KPU Jombang bidang Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Jombang, mengatakan bahwa tes CAT dimulai pada
Di era digital ini, banyak anak menghabiskan waktu mereka di depan gadget dan televisi. Jarang sekali mereka bersentuhan dengan alam dan lingkungan sekitar. Hal ini tentu
Menguak Kekayaan Indira Chunda, Putri Eks Mentan SYL yang Beli Skincare dari Anggaran Kementan
Siap
15 menit lalu
Kasus korupsi eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali menyita perhatian publik sejak keluarganya diduga ikut menikmati uang haram tersebut, termasuk Indira Chunda
Kemenag menyampaikan, pelunasan biaya haji sudah ditutup dan kuota haji Indonesia sudah terpenuhi. Bila nekat berangkat dengan visa nonhaji, ancamannya deportasi.
Selengkapnya
Isu Terkini