Sumber :
VIVAnews
- Sedikit demi sedikit kepolisian mulai mendapatkan titik terang jalur masuk empat warga negara Turki yang ditangkap di Poso terkait aktivitas terorisme. Kapolri Jendral Sutarman mengungkapkan, mereka mendapatkan paspor dengan membayar US$.1000.
"Informasi sementara, yang diperoleh dari penjelasan yang bersangkutan diperoleh dengan membayar 1.000 dolar Amerika untuk membuat paspor," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 17 September 2014.
Sutarman menjelaskan para terduga teroris yang akan masuk ke Poso berencana gabung ke kelompok Santoso. Hingga Rabu ini polisi masih belum bisa memastikan kewarganegaraan mereka.
"Kita kesulitan mereka menggunakan bahasa Uighur. Kita menggunakan penerjemah bahasa Turki, karena paspor mereka Turki. Mereka hanya paham sekitar 40 persen bahasa Turki. Kita masih proses pemeriksaan," ujarnya.
Jenderal bintang empat ini belum bisa memastikan apakah mereka bagian dari jaringan terris internasional atau tidak. Dari pemeriksaan hingga hari ini polisi belum bisa memastikan itu.
"Apa mereka ingin membuka jaringan teroris di Indonesia? Masih diproses. Masih terlalu dini menyampaikan hal itu, yang jelas dia akan bergabung dengan kelompoknya Santoso di Poso," kata Sutarman. (ren)
Halaman Selanjutnya
"Kita kesulitan mereka menggunakan bahasa Uighur. Kita menggunakan penerjemah bahasa Turki, karena paspor mereka Turki. Mereka hanya paham sekitar 40 persen bahasa Turki. Kita masih proses pemeriksaan," ujarnya.