Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Panglima TNI Jenderal Moeldoko baru bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Singapura. Pertemuan di Singapura dua hari lalu itu membahas kerjasama intelijen untuk menjaga kedaulatan negara masing-masing.
"Kami membicarakan penguatan kerjasama intelijen, operasi militer, dan pertahanan strategis," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
"Kami membicarakan penguatan kerjasama intelijen, operasi militer, dan pertahanan strategis," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014.
Baca Juga :
Tugas Nokia Sudah Tuntas
Moeldoko menjelaskan, pertemuan panglima militer ini merupakan agenda rutin tahunan. Dalam pertemuan itu juga membicarakan perkembangan kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS).
Moeldoko tidak memungkiri belakangan hubungan kedua negara sempat tegang. Hal itu dipicu oleh keterlibatan Singapura dalam operasi intelijen Australia dan Amerika yang menyadap Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan pimpinan lembaga negara.
Selain itu, diperparah oleh protes Pemerintah Singapura atas keputusan Indonesia yang memberi nama kapal perang baru TNI AL pabrikan Inggris dengan nama . Kedua pahlawan itu dianggap Singapura sebagai teroris yang pernah meledakkan gedung McDonald di negeri singa tersebut.
"Hubungan angkatan bersenjata antara Indonesia dengan Singapura kini berjalan cukup baik. Meski ada sedikit ganjalan, tetapi kami sepakat ke depan akan semakin baik," katanya. (ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Moeldoko menjelaskan, pertemuan panglima militer ini merupakan agenda rutin tahunan. Dalam pertemuan itu juga membicarakan perkembangan kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS).
