JK Minta Pramuka Jangan Ketinggalan Zaman

Adhyaksa Dault Usai Diperiksa KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Adhyaksa Dault, menyampaikan pesan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla agar Pramuka mengubah citra, sehingga tidak terkesan tradisional. JK juga berharap Adhyaksa dapat membawa kegiatan Pramuka kembali populer di kalangan pemuda Indonesia.
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

"Pak JK mengatakan, cucunya itu Pramuka, tapi nggak ngerti apa itu Pramuka, cuma tahu pakai baju saja," kata Adhyaksa usai menemui JK di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis 6 November 2014.
MUI Ajak Masyarakat Doakan Timnas Indonesia: Juara Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade

Ia mengakui, tugas dari JK untuk mengubah citra Pramuka di mata masyarakat cukup berat. Apalagi, ia masih tergolong baru sebagai pimpinan Kwarnas.
Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang

"Jadi kami dari Kwarnas yang baru mau rebranding Pramuka. Pramuka selama ini kan terkesan rutinitas dan tradisional," katanya.

Selain itu JK juga mempertanyakan eksistensi Pramuka di masyarakat selama ini. "Pak Wapres mempertanyakan kenapa pertikaian pelajar terjadi, narkoba ini ada. Di mana peran Pramuka selama ini? Kok Pramuka hanya kelihatan orang yang pakai seragam saja?" katanya.

Baginya Pramuka harus berubah dengan menyesuaikan dengan karakter anak muda sekarang. "Ini mereka nggak suka dengan seragam, ada apa? Apa mereka posting di Twitter, di sosial media. Mereka ini yang mesti kita garap. Jadi kita harus bermain di sana supaya Pramuka ini jangan tertinggal dan hanya menjadi organisasi yang sifatnya rutinitas dan tradisional saja," katanya.

Untuk merubah image itu, dia mengatakan membutuhkan dukungan pemerintah, terutama dana. "Tahun lalu kita dapat anggaran Rp40 miliar. Dana itu enggak cukup. Untuk bayar karyawan saja setiap bulan butuh Rp600 juta," ujarnya.

Adhyaksa mengatakan, mendapat masukan dari JK sebagai solusi agar memanfaatkan dana CSR. "Pak JK menceritakan pengalaman beliau sebagai ketua PMI. Kita mau coba keliling ke BUMN untuk memanfaatkan dana CSR. Jadi bikin kegiatan bukan cuma pas ada anggaran," katanya. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya