Sumber :
- VIVAnews/Ari Syahril Ramadhan
VIVAnews
- Sejumlah warga miskin di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, tak menerima kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam bentuk dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).
Nama mereka tak masuk daftar karena data warga miskin yang digunakan sudah usang. Menurut Kepala Desa setempat, data yang digunakan untuk pembagian dana kompensasi BBM adalah data tahun 2006.
“Banyak masyarakat miskin tidak mendapat dana (kompensasi) BBM. Distribusinya tidak tepat sasaran,” ujar Said Albahri, seorang warga Desa Paya Baru, Aceh Tamiang, kepada VIVAnews, Rabu, 26 November 2014.
Menurut Said, bisa saja dalam jangka waktu sepuluh tahun, sejak 2006 sampai 2014, nasib manusia sudah berubah: yang kaya menjadi miskin dan yang miskin menjadi kaya. Soalnya, penerima kompensasi BBM di desanya cenderung diperoleh warga yang mampu.
Said dan warga Tamiang lain berharap, pemerintah setempat melakukan pendataan ulang terhadap warga miskin yang layak menerima bantuan. “Agar pendistribusian bantuan tepat sasaran serta transparan,” ujarnya.
Baca berita lain:
Menurut Said, bisa saja dalam jangka waktu sepuluh tahun, sejak 2006 sampai 2014, nasib manusia sudah berubah: yang kaya menjadi miskin dan yang miskin menjadi kaya. Soalnya, penerima kompensasi BBM di desanya cenderung diperoleh warga yang mampu.
Said dan warga Tamiang lain berharap, pemerintah setempat melakukan pendataan ulang terhadap warga miskin yang layak menerima bantuan. “Agar pendistribusian bantuan tepat sasaran serta transparan,” ujarnya.
Baca berita lain:
Enzy Pertanyakan Tasnya yang Tertahan Bea Cukai, Kemenkeu Buka Suara
Selebriti Enzy Storia mempertanyakan nasib tasnya yang tertahan di bea cukai. Sebab, tas tersebut tidak ditebusnya karena pajaknya lebih mahal dibandingkan harga tas itu.
VIVA.co.id
17 Mei 2024
Baca Juga :