Sumber :
- Tudji Martudji/Surabaya
VIVAnews
- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf, mengatakan bahwa Tim Disaster Victim Identification (DVI) memacu proses pengidentifikasian jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501. Sebab akselerasi identifikasi semata untuk keluarga korban agar tidak menunggu terlalu lama.
"Percepatan identifikasi ini diperlukan sehingga keluarga korban tidak terlalu lama menunggu dan bisa segera membawa pulang jenazah keluarganya yang kini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," kata Anas di Surabaya, Jumat, 9 Januari 2015.
Baca Juga :
Tiga Jasad AirAsia QZ8501 Tiba di Surabaya
Tim DVI kini juga terus melakukan berbagai upaya selain tes DNA, yaitu dengan memperbanyak data antemortem atau data profil jenazah yang didapat dari keluarga korban.
Total 41 jenazah yang telah diterima Tim DVI di Rumah Sakit Bhahayangkara Surabaya per Jumat siang, 9 Januari 2015. Sebanyak 25 jenazah di antaranya berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Manajemen AirAsia Indonesia kini juga mulai menyiapkan pembayaran asuransi bagi keluarga korban. Polda Jawa Timur turut mengawal dan memastikan prosenya sehingga asuransi yang akan diberikan tidak salah sasaran. Sesuai rencana, asuransi yang akan diberikan pada pihak keluarga adalah Rp1,25 miliar per penumpang.
"Kita akan bantu kawal untuk pencairan asuransi. Terkait surat keterangan kematian, kita keluarkan begitu jenazah teridentifikasi," kata Anas.
Baca berita lain:
Halaman Selanjutnya
Total 41 jenazah yang telah diterima Tim DVI di Rumah Sakit Bhahayangkara Surabaya per Jumat siang, 9 Januari 2015. Sebanyak 25 jenazah di antaranya berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing.