Tangkuban Perahu Normal, Wisatawan Boleh Berkunjung

Wisata Gunung Tangkuban Perahu
Sumber :
  • Antara/Fahrul Jayadiputra
VIVAnews
Erupsi Gunung Dukono, 12 Desa Terpapar Abu Vulkanik
- Setelah lebih dari sepekan ditutup, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu kembali dibuka untuk umum mulai hari ini, Jumat 9 Januari 2015. Upaya ini seiring dengan kembali normalnya status Tangkuban Perahu.

Dukono Erupsi, Penutupan Bandara Gamarmalamo Diperpanjang

Meski baru kembali dibuka, sejumlah pengunjung yang mengetahui pembukaan kembali TWA Gunung Tangkuban Perahu tampak berdatangan untuk menikmati panorama alam di sekitar areal TWA dengan membayar tiket masuk Rp20.000 per orang. Khususnya di Kawah Ratu yang merupakan kawah utama gunung purba tersebut.
Erupsi Gamalama Berlanjut, Penumpang Tertahan di Bandara


Tak hanya itu, sejumlah pedagang mulai kembali beraktivitas. Para pedagang di TWA Gunung Tangkuban Parahu yang jumlahnya mencapai sekitar 200 pedagang itu, sebelumnya harus menutup kios mereka setelah ada rekomendasi larangan mendekat ke kawah utama dalam radius 1,5 kilometer.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rony Rudiana mengungkapkan, perubahan status Gunung Tangkuban Perahu dilakukan berdasarkan hasil pencatatan alat seismograf dalam beberapa hari terakhir yang cenderung menunjukkan penurunan aktivitas kegempaan.


Seperti pada Kamis 8 Januari 2015, dikatakan Rony, tercatat ada tiga kali gempa kategori
low frequency
(LF) pada rentang waktu pukul 00.00-06.00 WIB. Serta tujuh kali LF pada rentang pukul 06.00-12.00 WIB.


"Tidak ada aktivitas kegempaan vulkanik. Hanya gempa LF yang frekuensinya terus menurun. Tapi, kami terus pantau kondisi berdasarkan pengamatan di lapangan," jelas Rony.


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) secara resmi menurunkan status Gunung Tangkuban Perahu dari waspada ke normal terhitung sejak pukul 17.00 WIB, Kamis 8 Januari 2015.


Kepala Badan Geologi, Surono menyebutkan, status Tangkuban Perahu kembali normal setelah sejak 4 Januari 2015, terjadi penurunan konsentrasi gas-gas vulkanik seperti CO2, H2S, dan SO2lka hingga berada di bawah ambang batas berbahaya bagi kehidupan.


Seperti diketahui, status gunung yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu dinaikkan statusnya ke level waspada sejak 31 Desember 2014. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya