Kapal Asing Dikurangi di Area Pencarian AirAasia

Operasi Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501
Sumber :
  • Tudji Martudji/Surabaya
VIVAnews
Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501
- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Franky Henri Soelistyo, menyatakan bahwa kekuatan bantuan kapal dan pesawat asing dalam operasi pencarian jenazah korban dan pesawat AirAsia QZ8501 dikurangi. Operasi tetap dilakukan oleh Basarnas dengan unsur gabungan institusi dalam negeri.

Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501

"Dalam operasi ini kekuatan dikurangi, cukup dengan sejumlah kapal dan pesawat, yang penting adalah alat kapal itu," ujar Soelistyo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu 14 Januari 2015.

Mulai besok, lanjut Soelistyo, hanya ada satu bantuan kapal asing yang ikut dalam operasi SAR gabungan. Sedangkan kapal asing yang lain, bergeser dari area pencarian. Rencananya, sejumlah kapal asing mulai besok kembali ke negaranya masing-masing.

"Besok sejumlah kapal asing meninggalkan area pencarian, yaitu dua kapal Singapura, dua kapal Amerika yakni USS Sampson dan Forthword. Besok kapal asing hanya tinggal satu yang ada di sana yaitu kapal China," kata Soelistyo.

Soelistyo menegaskan, meski kekuatan bantuan asing dikurangi,
operasi pencarian tetap terus dilanjutkan. Operasi baru dihentikan bila ada pernyataan resmi dari Kepala Basarnas nanti.

"Masih berlanjut sampai nanti pada saatnya pengakhiran operasi. Sebelum saya sampaikan secara resmi pengakhiran operasi, saya pastikan operasi terus dilanjutkan," katanya.

Baca juga:

KNKT Ungkap Fakta Tragedi Jatuhnya AirAsia QZ8501

(asp)

Badan Pesawat AirAsia Tiba di Jakarta

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2015