Tekan Harga, Pemkab Madiun Gelar Pasar Murah

Pemkab Madiun Gelar Pasar Murah, Harga Tetap Tinggi
Sumber :
  • Adib Ahsani (Madiun)

VIVA.co.id -  Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar pasar murah guna menekan harga kebutuhan pokok. Pasalnya, meski harga bahan bakar minyak (BBM) sudah turun, harga kebutuhan pokok di daerah ini masih tinggi.

Ikuti Harga BBM, Pengusaha Minta Tarif Angkutan Diturunkan

Bupati Madiun Muhtarom mengatakan, pemkab menggelontorkan dana hingga Rp30 juta untuk menggelar pasar murah. Ia mengakui, upaya tersebut tak mampu merangsang harga kebutuhan pokok segera turun.

"Kalau mau cepat turun, harus dilakukan operasi pasar. Tetapi kewenangan Pemerintah Kabupaten tidak sampai di situ. Pemerintah Provinsi yang punya kewenangan untuk itu," katanya, Rabu, 21 Januari 2015.

Bupati menuturkan, Pemerintah Provinsi bisa memotong jalur distribusi penyaluran kebutuhan pokok sehingga harga bisa lebih rendah dibanding harga pasaran.

Bulan April, Kementerian ESDM Beri Sinyal Harga BBM Turun

"Dan itu harus dilakukan secara masif di banyak daerah," ujarnya menambahkan.

Berdasarkan pantauan Pemkab Madiun, hanya harga cabai yang masih tergolong tinggi.

Harga Minyak Dunia Lesu, Perusahaan Minta Insentif

"Cabai masih tinggi tetapi itu sudah turun. Sebelumnya, harga puncak cabai menembus Rp100.000. Sekarang harga cabai berkisar Rp70.000-60.000 per kilo," kata Bupati.

Harga kebutuhan pokok yang masih stabil tinggi itu bisa saja turun lebih rendah. Tetapi tidak bisa secepat saat harga naik.

“Perlahan bisa turun sesuai mekanisme pasar. Makanya operasi pasar itu untuk mempercepat proses turunnya harga kebutuhan pokok," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkab Madiun menggelar pasar murah. Pasar murah digelar hari ini di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu. Bahan kebutuhan yang dijual adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mi instan. Beras lima kilogram dijual seharga Rp32.500. Di pasaran, sekilo beras seharga Rp9.300. Sedangkan gula pasir di pasaran seharga Rp10.000 dijual Rp7.500. Minyak goreng dijual lebih rendah Rp18.000 dari harga Rp26.000 untuk per dua liter.

Sainem, warga setempat mengungkapkan, pasar murah itu sangat membantu meringankan beban warga.

“Lumayan bisa mengirit, karena harganya lebih rendah hingga Rp10.000 untuk setiap bahan kebutuhan.”

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Madiun lebih sering menggelar pasar murah agar beban masyarakat dalam membeli kebutuhan pokok bisa lebih ringan.

Adib Ahsani/Madiun


Baca berita lain:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya