Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Lokasi longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, kini dijadikan lahan konservasi. Di lokasi itu akan ditanami secara bertahap 10 ribu pohon.
Pengalihfungsian dari daerah permukiman itu dilakukan setelah warga setempat yang luput dari bencana, pertengahan Desember 2014, itu enggan kembali dan memilih direlokasi di tempat aman.
Baca Juga :
Longsor Terjang Dua Rumah di Polewali Mandar
Menurut Komandan Kodim Banjarnegara, Letnan Kolonel (Infanteri) Edi Rahmatullah, alih fungsi menjadi lahan konservasi memang alternatif yang tepat. Setelah musibah longsor, areal itu memang hanya tertutup tanah dan beberapa merupakan puing bangunan milik warga. Jika tetap dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi erosi dan pendangkalan alur sungai di hulu Serayu.
Pengalihfungsian lahan itu dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bermusyawarah dengan warga Dusun Jemblung yang selamat. Warga memilih meninggalkan Jemblung dengan alasan trauma dan khawatir akan ada longsor susulan. Warga Dusun Jemblung, sekitar 20 kepala keluarga, kini menempati lokasi permukiman baru di Desa Karang Gondang.
Longsor dahsyat pada 12 Desember 2014 telah menimbun satu dusun di Desa Sampang. Sebanyak 95 jenazah ditemukan oleh tim SAR setelah melakukan pencarian selama 10 hari. Dilaporkan masih ada sekitar 25 orang hilang. Longsor terjadi karena jenis tanah, topografi lahan, dan curah hujan tinggi pada akhir 2014. (one)
Sonik Jatmiko/Banjarnegara
Baca berita lain:
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengalihfungsian lahan itu dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bermusyawarah dengan warga Dusun Jemblung yang selamat. Warga memilih meninggalkan Jemblung dengan alasan trauma dan khawatir akan ada longsor susulan. Warga Dusun Jemblung, sekitar 20 kepala keluarga, kini menempati lokasi permukiman baru di Desa Karang Gondang.