Dua Wartawan di Manokwari Dianiaya Warga

Ilustrasi kekerasan atau bully
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Ini Titik Rawan Kecelakaan di Tol Cikampek
- Dua wartawan lokal di Manokwari, Papua Barat, mengalami luka akibat dianiaya warga. Peristiwa itu terjadi ketika mereka sedang melakukan tugas peliputan kecelakaan maut yang menimpa siswa SMP Negeri 7 Sowi disertai aksi blokade jalan di Kampung Andai.

Kecelakaan KM 21 Tol Cikampek Paling Mengerikan 2 Bulan Ini

Seorang korban bernama Nadap Toanubun, wartawan Tasindo TV, mengalami luka di hidung. Dia dipukul ketika hendak melewati pemalangan jalan dan mengambil motornya yang disimpan di kebun pisang. Seorang warga yang kesal atas kematian korban kecelakaan, langsung menyerangnya.
Remaja Tewas Terlindas Truk di Penjaringan


Korban yang lain bernama Rizaldi, wartawan koran harian Cahaya Papua. Dia mengalami sejumlah luka di tubuhnya setelah dikeroyok warga saat sedang mewawancarai orangtua korban.


Dia dikeroyok setelah seorang warga memprovokasi dengan mengatakan bahwa wartawan tidak dapat dipercaya karena selalu membuat berita bohong. Warga yang terhasut kemudian menyerang dan merampas telepon seluler korban, lalu membantingnya ke tanah hingga rusak.


Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat untuk divisum. Mereka juga melaporkan peristiwa penganiayaan itu kepada Kepolisian Resor Manokwari. Sejumlah jurnalis berkumpul di RSUD Manokwari untuk mmberikan dukungan sebagai aksi solidaritas.


Peristiwa kecelakaan yang menimpa siswa SMP itu terjadi kala korban terjatuh dari sepeda motornya. Kedua siswa yang berboncengan itu diserempet salah satu kendaraan yang melintasi jalan utama.


Mereka terjatuh di aspal dan seorang korban bernama Ferinandus yang mengalami luka di kepala, tewas di tempat kejadian. Rekan korban mengalami luka lecet di sekujur tubuh. Dia kemudian diboyong warga ke Rumah Sakit Ashari Azhar Fasharkan TNI Angkatan Laut.


Korban tewas kemudian dinaikkan ke sebuah truk untuk dibawa ke RSUD Nanokwari. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya di Kampung Andai, keluarga korban menghadang kendaraan yang mengangkut jenazah bersama mobil polisi.


Keluarga korban lalu memblokade jalan dengan menebang pohon sehingga akses jalan ke Kota Manokwari maupun sebaliknya terputus. Warga juga sempat membakar sejumlah ban bekas dan dihentikan oleh Polisi.


Sempat terjadi keributan antara Polisi dan kelurga korban. Itu terjadi ketika aparat Polres Manokwari yang dipimpin Kepala Polres, AKBP Jhonny Edizon Isir, berencana membuka palang jalan dan berdialog dengan kelurga korban. Namun, keluarga korban tetap bersikeras untuk tidak membuka jalan itu sebelum pelaku hadir di tengah mereka.


Setelah melalui proses dialog, keluarga korban diizinkan melihat pelaku di ruang sel Markas Polres Manokwari. Dia menyerahkan diri ke Polisi setelah peristiwa kecelakaan itu.


AKBP Jhon Edizon Isir mengatakan belum mengambil tindakan atas blokade jalan yang dilakukan keluarga korban. Polisi menunggu emosi mereka mereda sambil berdialog dengan keluarga korban. Namun, jika mereka tetap bersikeras untuk tidak membuka jalan keesokan harinya, Polisi akan mengambil tindakan tegas. (one)


Takdir/Manokwari


Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya