Sumber :
- Rusli Djafar/Barru
VIVA.co.id
- Tiga serpihan temuan nelayan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, diidentifikasi sebagai bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang kecelakaan di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014.
Ketiga serpihan itu adalah ujung sayap pesawat dengan panjang empat meter, bodi luar bagian tengah pesawat berwarna merah, dan dinding kabin pesawat dengan ukuran satu meter persegi. Semua serpihan ditemukan nelayan di Pantai Ulidang, Kecamatan Somba, Kabupaten Majene, Senin lalu.
Serpihan-serpihan itu direka ulang oleh aparat Kepolisian Resor (Polres) Majene di halaman Markas Polres pada Rabu, 11 Februari 2015. Reka ulang untuk mengetahui bentuk pasti ketiga potongan itu.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Majene, Ajun Komisaris Polisi Jubaedi, proses identifikasi awal sengaja dilakukan untuk merekonstruksi serpihan-serpihan temuan nelayan. Setelah itu, semua serpihan diserahkan ke Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Polda Sulselbar) di Makassar lalu dikirim ke Posko Crisis Center AirAsia di Surabaya, Jawa Timur. Serpihan-serpihan dikirim ke Markas Polda Sulselbar, besok.
Sebelumnya nelayan Majene juga menemukan enam jenazah, barang-barang penumpang AirAsia serta puluhan serpihan pesawat di perairan Majene dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
Baca berita lain:
Baca Juga :
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.
VIVA.co.id
28 Desember 2015
Baca Juga :