- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menggelar rapat terbatas soal banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia. Rapat tersebut membahas hingga penanganan jangka panjang banjir.
"Yang dibicarakan komprehensif. Dari hulu ke hilir mulai dari penanganan mikronya sampai kepada penanganan jangka panjang seperti sodetan untuk pembangunan bendungan, waduk di Jawa barat," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 11 Februari 2015.
Kemudian, dibahas juga mengenai koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan PLN. Masalah pemadaman listrik yang dikeluhkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau akrab disapa Ahok bahkan jadi topik pembahasan tersendiri.
"Tadi dibicarakan dengan sangat lengkap dan sangat panjang untuk satu topik," kata dia.
Dalam rapat itu, kata Andi, disampaikan oleh Ahok bahwa dia tak bisa memompa banjir di Jakarta Utara karena listrik mati. Kemudian Presiden Jokowi memerintahkan Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir untuk berkoordinasi dengan baik.
"Terutama untuk menempatkan orang PLN langsung di lapangan sehingga kalau ada keharusan melakukan pemadaman listrik itu memang sesuai dengan kondisi di lapangan," ujarnya.
Menurut dia, dalam keadaan banjir dan pemadaman listrik ini, belum ada koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan PLN. Menurut Ahok dalam rapat itu, masih banyak gardu listrik yang tak perlu dipadamkan mengingat kondisi garu yang masih aman.
"Tapi pemadaman sudah dilakukan sehingga DKI tidak bisa mengeluarkan air. Supaya hal itu tidak terjadi presiden memerintahkan koordinasi di lapangannya supaya betul-betul dilakukan, penempatan orang PLN langsung dan berkordinasi," kata dia.
Baca juga:
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Banyak yang sudah alih fungsi lahan.
