Anak Sungai Biang Banjir di Jatim Segera Dikeruk

Wagub Jatim: Anak Sungai Bengawan Biang Banjir Segera Dikeruk
Sumber :
  • Tudji Martudji/Surabaya
VIVA.co.id
4.282 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Kabupaten Bandung
- Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, memastikan Sungai Lamong, anak sungai Bengawan Solo, segera dikeruk dan dilebarkan untuk mencegah banjir. Pendangkalan sungai itu telah menjadi biang banjir, terutama di Kabupaten Mojokerto, selama ini.

Tiga Kecamatan di Kabupaten Bandung Terisolir Banjir

Menurut Wakil Gubernur, banjir rutin terjadi setiap tahun di Mojokerto karena Sungai Lamong meluap setelah tak mampu menampung debit air yang terus meningkat saat hujan lebat dan lama. Banjir tahun ini adalah yang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena ketinggian air lebih satu meter.
Wilayah Depok Ini Banjir Hingga Lutut Orang Dewasa


“Langkah pengerukan dan penanggulan segera kita laksanakan," kata Wakil Gubernur saat meninjau salah satu lokasi banjir yang merendam Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Kamis malam, 12 Februari 2015.


Sungai Lamong yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa, meluap setelah curah hujan tinggi sejak Rabu lalu. Luapan air merendam dua desa Mojokerto, Jawa Timur. Ratusan rumah di dua desa, yakni Desa Banyulegi dan Desa Puloklanting, Kecamatan Dawarblandong, kebanjiran dengan ketinggian air rata-rata satu meter.


Banjir paling parah terjadi di Desa Banyulegi dengan ketinggian air mencapai lebih satu meter. Di tempat-tempat tertentu, ketinggian air setinggi dada orang dewasa. Air tak hanya merendam jalan, namun juga rumah warga.


Dalam kesempatan peninjauan lokasi banjir itu, Wakil Gubernur berdialog langsung dengan warga yang menjadi korban banjir. Warga mengeluhkan banjir yang kerap kali terjadi di desanya. Bahkan, pada musim hujan kali ini, desa mereka sudah 16 kali kebanjiran.

 

Menurut Jari, Kepala Dusun Balong, pada 2015 ini daerahnya sudah 16 kali kebanjiran dan sebanyak 67 kepala keluarga mengungsi. "Banjir kali ini paling parah. Kami harap pemerintah segera bertindak agar luapan Kali Lamong tidak membanjiri permukiman," ujarnya.‎


Meski banjir berangsur surut‎, warga mengaku masih resah. Mereka khawatir jika hujan kembali turun, ketinggian banjir akan bertambah.


Sebanyak 27 rumah di dua desa di Kecamatan Dawar Blandong kebanjiran dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Sedikitnya 187 warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi sejak ‎Kamis siang. Banjir akibat luapan Sungai Lamong itu juga merendam sembilan desa di Kabupaten Gresik.


Mengantisipasi debit air kembali meninggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mojokerto menyiagakan personel di lokasi banjir dan membuka dapur umum untuk para pengungsi. (ren)


Handi Firmansyah/Mojokerto


Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya