Sumber :
- Tudji Martudji/Surabaya
VIVA.co.id
- Banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meluas. Banjir dari limpahan anak Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa itu, semula merendam sembilan desa, kini mencapai 14 desa.
Sembilan desa yang kali pertama kebanjiran berada di Kecamatan Benjeng dan Kecamatan Balongpanggang. Kini tiga desa di Kecamatan Cerme dan dua desa di Kecamatan Menganti turut kebanjiran.
Sejumlah akses jalan raya penghubung Kota Gresik dengan Surabaya-Krian di Sidoarjo-Mojokerto terputus hingga sepanjang lebih dua kilometer. Sejumlah sepeda motor mogok setelah nekat melintasi genangan air.
Terjangan luapan banjir kiriman Kali Lamong yang sejak kemarin mulai menggenangi ribuan permukiman warga Gresik selatan, pada Jumat siang, mulai merendam sejumlah titik jalan raya, di antaranya Jalan Raya Boboh, Kecamatan Menganti.
Derasnya arus air membuat para pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati. Sejumlah penggedara sepeda motor yang khawatir motornya mogok, terpaksa menggunakan jasa gerobak dorong dengan ongkos sebesar Rp20 ribu sekali jalan.
Banjir paling parah terjadi di Desa Banyulegi dengan ketinggian air mencapai lebih satu meter. Di tempat-tempat tertentu, ketinggian air setinggi dada orang dewasa. Air tak hanya merendam jalan, namun juga rumah warga.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, memastikan Sungai Lamong segera dikeruk dan dilebarkan untuk mencegah banjir. Pendangkalan sungai itu telah menjadi biang banjir, terutama di Kabupaten Mojokerto, selama ini.
Menurut Wakil Gubernur, banjir rutin terjadi setiap tahun di Mojokerto karena Sungai Lamong meluap setelah tak mampu menampung debit air yang terus meningkat saat hujan lebat dan lama. Banjir tahun ini adalah yang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena ketinggian air lebih satu meter.
“Langkah pengerukan dan penanggulan segera kami laksanakan," kata dia saat meninjau salah satu lokasi banjir yang merendam Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Kamis malam, 12 Februari 2015. (art)
Muhammad Habib/Gresik
Baca berita lain:
Baca berita lain:
Halaman Selanjutnya
Banjir paling parah terjadi di Desa Banyulegi dengan ketinggian air mencapai lebih satu meter. Di tempat-tempat tertentu, ketinggian air setinggi dada orang dewasa. Air tak hanya merendam jalan, namun juga rumah warga.