Toko Jejaring Nasional Jangan Ganggu Ekonomi Rakyat

Menkop dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Maraknya toko jejaring nasional hingga tingkat pedesaan dipastikan lambat laun akan mematikan ekonomi kerakyatan yang ada dan telah dirintis oleh pemerintah daerah. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban mereka mengatur secara ketat keberadaan toko jejaring nasional di wilayahnya masing-masing.

"Keberadaan toko jejaring nasional hingga tingkat desa pasti akan mengganggu ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan itu seperti adanya pasar tradisional dan juga koperasi," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Puspayoga di Pasar Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu 14 Februari 2015.

Meski mengganggu ekonomi kerakyatan, Kementerian Koperasi dan UMKM tak bisa berbuat banyak karena kewenangan memberikan izin berdirinya toko jejaring nasional ada di tingkat bupati atau wali kota.

"Kami bisanya hanya mengimbau agar pendirian toko jejaring nasional harus diatur ketat. Jika perlu dilarang agar ekonomi kerakyatan dapat tumbuh," klaimnya.

Puspayoga mengaku dalam beberapa hari kunjungan ke sentra-sentra UMKM di Yogyakarta juga telah mendapatkan masukan-masukan dan kendala yang dihadapi UMKM sehingga mereka sulit maju.

"Misalnya di kerajinan perak Kota Gede kurang berkembang karena bahan baku sudah mahal serta kena pajak. Setelah produk jadi juga dikenakan pajak lagi," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Bantul, DIY, Sri Suryawidati menegaskan bahwa Pemkab Bantul punya perda pengaturan berdirinya toko jejaring nasional, sehingga dipastikan tidak akan mengganggu perekonomian masyarakat kecil.

"Sudah ada aturan jelas. Jika melanggar maka izin akan kami cabut," katanya.

Pemkab Bantul, kata Ida, juga terus melakukan renovasi dan pembangunan pasar tradisional agar higienes dan nyaman untuk dikunjungi. "Jangan sampai ada air yang menggenang di dalam pasar, tidak ada bau busuk yang menyengat seperti pasar tradisional puluhan tahun yang lalu," tuturnya. (art)

Ramayana Susun Strategi Demi Raup Rp8,3 Triliun

Baca Juga:

Usaha ritel minimarket

Aprindo Jelaskan Soal Minimarket Mainkan Harga

Pengaturan harga produk umumnya secara terpusat.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016