- VIVA/ Dwi Royanto
VIVA co.id - Satu per satu 16 korban meninggal dalam kecelakaan bus di Tol Jangli, Semarang, Jawa Tengah, mulai teridentifikasi tim Disaster Victim Identifikation (DVI) Polda Jateng. Korban yang sudah teridentifikasi, baik di RS Bhayangkara dan RSUP Dokter Kariadi Semarang, berangsur diambil pihak keluarga, pada Sabtu, 21 Februari 2015 subuh.
Ada 13 mobil ambulans disiagakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, di RS Kadiadi dan RS Bhayangkara Semarang, untuk mengangkut 16 jenazah. Sisanya korban meninggal diantar mobil ambulans milik rumah sakit di Semarang. Datang pula beberapa perwakilan dari dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
"Ke 13 ambulans dari Bojonegoro disiapkan khusus oleh Pemkab Bojonegoro dan langsung membawa seluruh korban meninggal, " kata salah seorang petugas DVI RS Bhayangkara, di Semarang, Sabtu pagi.
Iring-iringan mobil jenazah pada pukul 03.00 WIB itu, disertai pula sejumlah keluarga korban yang telah datang sejak malam tadi. Mereka sebelumnya datang ke tim DVI Polda Jateng, untuk melaporkan kehilangan pihak keluarga.
Sementara itu, 52 korban luka-luka kini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara dan RSUP Kariadi, Semarang. Sebagian dari korban luka ringan sudah dibawa pulang keluarga.
Seperti diketahui, Bus Sang Engon dengan nopol B 7222 KGA yang membawa total 67 orang, terguling dan terpelanting ke dinding jurang di Lingkar Tol Jangli, pada Jumat, pukul 13.00 WIB.
Para penumpang berangkat dari Bojonegoro, tepatnya Desa Dander sejak Kamis 19 Februari 2015 sore. Mereka datang ke pengajian Habib Lutfi di Pekalongan, dan bermaksud kembali ke Bojonegoro, Jumat siang. Jenazah yang ada di RSUP Kariadi Semarang adalah:
1. Hadi Prayitno, 55 tahun, Kedungombo RT 2 /RW 1, Tanjunganom Nganuk.
2. Maryati, 55 tahun, Gandus RT 2/1, Bojonegoro.
3. H Tjuti Sutarsini, 56 tahun, Desa Gender RT 1/RW 1, Bojonegoro.
4. Maryadi, 39 tahun, Kedung Bajul RT 2/RW 7, Bojonegoro.
5. Bima, 10 tahun.
6. Laki-laki dewasa, belum teridentifikasi.
Jenazah yang ada di RS Bhayangkara Semarang:
1. Sumarsih.
2. Salfiyah, warga Desa Cepu, Padangan, Bojonegoro.
3. Sumisih.
4, Syarif Hidayatullah.
5. Abdul Ghofur, warga Sekaran, Mbalen, Bojonegoro.
6. Hadi
7. Mrs X
8. Mrs X
9. Mrs X
10 Anak 10 tahun belum diidentifikasi.
Baca juga:
VIDEO: Tragedi Ziarah Maut di Semarang
Tidak diduga ini merupakan ziarah terakhir bagi 16 penumpang bus.
