VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia menyesalkan lambannya pemberitahuan dari Taiwan perihal hilangnya kapal dagang mereka yang membawa 21 orang Warga Negara Indonesia. Kejadian kehilangan pada dua pekan lalu tersebut baru diketahui pemerintah Indonesia pada 9 Maret 2015.
"Sangat disayangkan pihak Taiwan baru memberi tahu kami tanggal 9 Maret, padahal kapal hilang sejak 26 Februari 2015," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Muhammad Iqbal, Selasa 10 Maret 2015.
Sejauh ini, upaya koordinasi dan pencarian atas hilangnya kapal bernama Hsiang Fu Chuen yang membawa 49 awak yang terdiri atas seorang kapten kapal, seorang kepala teknisi, 21 WNI, 11 warga negara Cina, 13 warga negara Filipina dan dua pelaut asal Vietnam, terus dioptimalkan.
"Karena kontak terakhir di perairan Argentina jadi kami berkomunikasi dengan kedutaan disana kabar terakhir kapal tersebut. Termasuk dengan Inggris, juga dikomunikasikan," ujar Iqbal.
Untuk diketahui, kapal dagang bernama Hsiang Fu Chuen asal Taiwan, dilaporkan hilang kontak pada 26 Februari 2015. Kapal ini terakhir melakukan komunikasi pada pukul 03.00 pagi dengan otoritas Taiwan untuk melaporkan kebocoran dek di kawasan perairan dekat Falkland Island Argentina atau di kawasan perairan Selatan Australia. (ren)
Baca juga:
34 WNI Selamat dari Kapal Tenggelam di Malaysia Dipulangkan
Mereka dipulangkan dari Johor Baru ke Pelabuhan Tanjung Pinang.
