- VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka
Tak cuma itu, ketiga terduga yakni, AH, AM dan AJ, diyakini juga piawai dalam bongkar pasang senjata, bom bunuh diri dan pembekalan ideologis.
"Mereka direkrut Abu Jandal alias Salim Mubarok At Tamimi. Di Suriah mereka mendapat pembekalan,” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf.
Keahlian merakit bom dan militer lainnya, menurut Anas, selain didapat sebelum pemberangkatan ke Suriah di kediaman AM di Jalan Soputan 2 Kelurahan Karang Besuki Kecamatan Sukun Kota Malang. Mereka juga memperkuat kemahiran mereka saat sudah di Suriah.
Di Suriah, mereka mendapatkan pelatihan dasar-dasar kemiliteran, seperti bongkar pasang senjata, merakit bom, bom bunuh diri, sniper, teknik dan taktik perang hingga pembekalan medis. Termasuk mereka juga mendapatkan pembekalan ideologi tentang ISIS.
Informasi ini juga dikuatkan dengan hasil temuan sejumlah barang bukti di kediaman AM dan AJ, beberapa pisau sangkur berbagai ukuran, pisau lempar dan sebuah buku fatwa serta surat pernyataan untuk berangkat umrah.
Hingga saat ini, polisi menduga tiga orang pengikut Abu Jandal itu tidak memiliki keterlibatan dari sejumlah aksi terror di tanah air.
“Ini baru informasi awal, masih kami kembangkan. Sampai sekarang belum ada keterlibatan dengan tindakan terror di Indonesia,” katanya.
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.
