Jasad Ibu-Anak Berpelukan Ditemukan di Longsor Sukabumi

Korban longsor ditemukan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Akasah
VIVA.co.id -
Tim
Search and Rescue
(SAR) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri kembali menemukan jasad korban longsor di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu 29 Maret 2015. Kali ini, jasad korban ditemukan yaitu ibu dan anak yang saat ditemukan saling berpelukan. Korban bernama Jamilah, 40, dan Lisdiawati, 6 tahun.


Bencana longsor terjadi di Kampung Cimerak RT 25/7 Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 22.30 WIB akibat hujan deras dari pukul 12.00-23.00 WIB.

Longsor Terjang Dua Rumah di Polewali Mandar

Berdasarkan data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga pukul 12.50 WIB, korban jiwa menjadi 6 orang. Mereka adalah Maya (13), Aisyah (50), Opan Shofardi (50), Dede (40), Elsa (15), dan Egi (6).
Longsor di Tembagapura, Freeport Pastikan Tidak Ada Korban


Satu Balita Hilang Akibat Banjir Bandang di Solok Selatan
Sementara itu, empat orang masih dalam pencarian yaitu Lilis (36) Aldi (12), Bi Nyinyin (40), dan Dodo (40) serta 97 KK/290 jiwa mengungsi.

Bawa Badut


Satu demi satu korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke posko bencana yang dipusatkan di kantor desa. Setelah diperiksa dan diidentifikasi, para korban akhirnya diserahkan ke keluarganya masing-masing.


Namun, jelang penyerahan korban di posko bencana, terjadi kisruh, isak tangis, histeris hingga pingsan. Tim medis dan aparat TNI-Polri kewalahan melihat keluarga histeris dan pingsan seakan tak percaya melihat musibah yang menimpa keluarga mereka itu.


Sementara itu, ratusan warga yang berada di sekitar TKP diungsikan di posko bencana dan SD setempat.


Untuk mengurangi beban pengungsi dan fakstor psikologis warga, ibu-ibu Bayangkari Polresta Sukabumi memberikan sejumlah bantuan sembako dan yang menarik adalah mereka membawa badut-badut yang menghibur para pengungsi terutama anak-anak. Cara itu cukup ampuh untuk memberikan hiburan para pengungsi. (art)



Rizki Gustana, Mohamad Akasah



![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya