Di-bully Netizen soal Pemblokiran Situs, Ini Kata Menag

Menteri Agama Didesak Tolak Legalkan Nikah Beda Agama
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengaku kementeriannya di-bully masyarakat melalui media sosial terkait pemblokiran 19 situs Islam yang diduga menyebarkan ajaran radikalisme.

"Tidak ada protes secara resmi tapi di media sosial ada, saya kan cukup aktif di Twitter, (menurut netizen) Kementerian Agama dinilai tidak membela kepentingan umat Islam" kata Lukman saat ditemui di kantornya, Gedung Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu 1 April 2015.

Menanggapi hal itu, menteri asal partai berlambang Kakbah ini menjelaskan, bahwa perilaku radikalisme dan ekstrem bukanlah bagian dari Islam. Menurut dia, Islam bukanlah agama yang mentolerir perilaku seperti itu.

"Masyarakat juga harus mendapatkan pemahaman yang cukup bahwa mereka yang menggunakan Islam sebagai alat untuk melegalkan tindakan radikalisme dan ekstrem maka harus diwaspadai. Menurut saya juga tidak terpuji tindakan mereka yang menyebarkan paham radikalisme atas nama Islam," katanya.

Seperti diketahui, Kemkominfo telah menutup 19 situs Islam, yang diduga menyebarkan paham radikalisme dan terorisme. Permintaan blokir oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu langsung disikapi oleh kementerian.

Hidayatullah: Konten Kami Produk Jurnalistik

![vivamore="Baca Juga :"]

Arifin Ilham: Dunia-Akhirat, Konsekuensi Blokir Situs Islam




[/vivamore]
Pemblokiran Situs Islam Ingatkan Cara Orde Baru
KH. Tubagus Muhammad Falak bin Abbas.

Mencari Jejak Abah Falak, Penyebar Islam di Bogor

Abah Falak juga dikenal sebagai seorang ulama yang dermawan.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2015