- ANTARA FOTO/Zainuddin MN
Presiden, kata Moeldoko, mengapresiasi kerja TNI dan Polri, dalam memberantas kelompok-kelompok radikal di Indonesia.
"Dilanjutkan (instruksi presiden), beliau (Presiden) terimakasih. Ditindaklanjuti terus. Intinya negara tidak memberi toleransi, tidak memberikan tempat kepada kelompok-kelompok radikal," kata Moeldoko usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Negera Jakarta, Senin 6 April 2015.
Perburuan jaringan teroris, dilakukan oleh Densus 88 Antiteror. Namun, karena medan gunung Biru yang sulit, sehingga TNI turut membantu. Dengan turunnya TNI, lanjut Moeldoko, dapat membantu Densus, setidaknya membuat kelompok jaringan Santoso kocar-kacir.
"Kita bisa bayangkan ketinggian Gunung Biru berapa, memang kepolisian sulit masuk ke sana. TNI datang ke sana sudah pasti secara psikologis kelompok Santoso ini pasti nggak nyaman. Kan turun (TNI), kepolisian bisa banyak berbuat di sana," jelasnya.
Moeldoko juga mengakui, ada pengerahan kapal perang TNI ke Poso. Termasuk pesawat tempur. Namun Moeldoko mengatakan, tidak khusus untuk menyerang terduga teroris di Poso, tapi memang untuk latihan perang saja.
"Enggak lah (digunakan untuk mengejar terduga teroris). Itukan enggak cocok. Untuk menekan saja," katanya.
Dia mengapresiasi kerja tim antara TNI dan Polri. Menurut dia, perlu terus dikembangkan untuk memberantas kelompok radikal di Indonesia. "Kerjasama TNI Polri di Poso cukup baik," katanya.