Cari Pendaki UIN, Warga Gelar Ritual di Gunung Sindoro

Gunung Sindoro
Sumber :
  • @sindoro_sumbing
VIVA.co.id
- Pencarian mahasiswa UIN Kalijaga, Yogyakarta yang hilang dalam pendakian ke Gunung Sindoro, Temanggung, Jawa Tengah terus digencarkan meskipun Basarnas telah resmi menutup operasi pencarian.


Koordinator SAR pecinta alam Gunung Sindoro (Grasindo) Upin menuturkan, operasi kali ini bertema operasi pemantauan.


Dalam operasi ini, tim pencari merupakan gabungan dari relawan pecinta alam dan warga sekitar Gunung Sindoro serta ahli spritual setempat.


"Ada 80 warga dan ada tambahan dari sekretariat bersama pecinta alam Yogyakarta yang akan diterjunkan dalam operasi hari ini," kata Upin saat dihubungi
VIVA.co.id
. Sabtu 11 April 2015.


Menurut Upin, dalam pencarian operasi pemantauan, tim pencarian akan dibagi dalam dua tugas pokok.


"Satu tim akan melakukan penyisiran dan tim lainnya yang terdiri dari warga akan melakukan pencarian dengan cara prosesi ritual sesuai dengan kearifan lokal di sini," tutur Upin.


Warga akan menggelar ritual khusus di hutan Gunung Sindoro untuk dapat menemukan lokasi keberadaan survivor.
Kisah Mahasiswa UIN yang Hilang Ditelan Kabut Gunung Sindoro


Pesan Terakhir Pendaki UIN Kalijaga Saat Hilang di Sindoro
Selama ini, sesuai kepercayaan masyarakat setempat, bahwa pendaki yang hilang dan tak ditemukan biasanya dipercaya disembunyikan oleh penunggu hutan Sindoro.

Pendaki Hilang di Gunung Sindoro Tak Bawa Makanan

"Kita menghargai kepercayaan masyarakat itu, yang terpenting survivor dapat segera ditemukan," ujar Upin.


Ahmad Zaenuri dinyatakan tersesat dan hilang saat dalam perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 untuk menuju puncak Gunung Sindoro di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (mdpl).


Zaenuri melakukan pendakian bersama enam rekannya, ia hilang saat jalur pendakian menuju ke puncak diselimuti kabut putih.

![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya