Standar Ganda Indonesia Terkait Hukuman Mati

Koordinator Reformasi Sektor Keamanan Imparsial, Al Araf
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVA.co.id - Kebijakan luar negeri Indonesia dinilai kerap berseberangan dengan kebijakan di dalam negeri. Padahal, kebijakan luar negeri adalah cerminan dari apa yang ada di dalam negeri.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Direktur program Imparsial Al Araf mencontohkan sikap Indonesia yang selalu berbeda di luar dan di dalam negeri, terkait dengan masalah hukuman mati.

"Kalau ingin menghapus hukuman mati warga kita di luar negeri,
seharusnya sama dengan di dalam negeri," kata Al Araf di Jakarta, Rabu
15 April 2015.

Menurut Al Araf, ini adalah alasan kenapa diplomasi pemerintah
Indonesia selalu kalah dengan negara lain. "Kesulitan diplomasinya
adalah karena negara lain melihat Indonesia masih melakukan eksekusi
mati," ujar Al Araf.

Senada dengan Al Araf, Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan
bahwa eksekusi warga negara Indonesia di Arab Saudi, Siti Zaenab,
adalah tuah karena pemerintah Indonesia gagal memberikan hak hidup orang lain di dalam negeri.

"Kita turut berduka cita dengan Siti Zaenab. Ini adalah tuah dari kelakuan pemerintah. Karena mengabaikan hak hidup orang di sini, maka dapat tuahnya," kata Haris.

![vivamore="
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
Baca Juga :"]
5 Fakta Guillotine, Pisau Raksasa untuk Eksekusi Mati

[/vivamore]
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016