Diduga kuat, buruh sawit asal Riau Pekan Baru ini hendak mengulang aksi serupanya. Sebab saat diamankan, ia sedang mengamati situasi bandara.
"Proses pemeriksaan masih dilakukan intensif terhadap Mario. Rencananya Selasa 21 April 2015, kami akan serahkan ke psikiater," ujar Ketua Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian perhubungan Rudi Richardo, Senin 20 April 2015.
Sebelumnya, Mario sempat menitipkan surat bertulis tangan kepada kedua orang tuanya. Dalam surat itu, selain meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Mario mengaku hendak mencari pekerjaan yang layak.
Berbekal itulah kemudian ditelusuri keberadaan Mario. Hingga akhirnya, ia berhasil kembali diamankan otoritas Bandara Internasional Kuala Namu Medan, Sumatera Utara.
"Dia tulis surat, minta maaf sama orang tuanya dan ucapkan terima kasih sudah besarkan dia. Kami sangat sedih dengan kelakuan anak kami," ujar ibunda Mario, Tira Boru Sitanggang, Minggu 19 April 2015.