Sumber :
- Viva.co.id/Ramond
VIVA.co.id
- Kepolisian Indonesia masih mendalami peristiwa amuk massa di kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi, dua hari lalu. Penyelidikan juga dilakukan terkait tewasnya Erdwar (18 tahun) yang diduga ditembak anggota kepolisian.
"Nanti secepatnya tim bekerja, ya. Nanti tim laboratorium forensik juga datang ke sana, dari narkoba datang, Bareskrim datang, termasuk Propam Polri datang, Kapolri juga ada di sana kemarin," ujar Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, di kantornya, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 28 April 2015.
Namun, Buwas -begitu biasa disapa, belum bisa memastikan apakah korban Edwar adalah bandar narkoba atau tidak. Hal tersebut dikatakan Buwas masih dalam proses penyelidikan.
"Nanti kita dalami. Yang jelas sementara ini sudah ada alat bukti. Tapi, kan, supaya semua harus Kita selesaikan secara penuh, ya. Artinya dari Mabes juga turun tangan, dari Polda dan Polres," katanya.
Budi mengklaim akan segera menyelesaikan akar permasalahan yang mengakibatkan tewasnya remaja laki-laki bernama Edwar.
Baca Juga :
Polisi Berseragam Lengkap Ditemukan Gantung Diri
Baca Juga :
Banjir Rob, Nelayan Jambi Kesulitan Melaut
Kapolsek Limun, Jambi, Pujiarso mengklaim, Edwar meninggal karena terjatuh dan terluka saat polisi melakukan pengejaran kepada pelaku yang diduga bandar narkoba.
Namun, keterangan berbeda dari beberapa warga menyebutkan Edwar tewas karena ditembak polisi pada bagian telinga sebelah kiri saat membeli minyak dan minuman di sebuah warung. Edwar berasal dari Desa Pulau Aro, Kecamatan Pelawan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kapolsek Limun, Jambi, Pujiarso mengklaim, Edwar meninggal karena terjatuh dan terluka saat polisi melakukan pengejaran kepada pelaku yang diduga bandar narkoba.