Musik Dangdut yang Menyesatkan di Gunung Argopuro

Pendaki Gunung
Sumber :
  • http://4.bp.blogspot.com

VIVA.co.id - Pendaki Gunung Argopuro telah ditemukan dengan selamat oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam setempat pada Rabu 29 April 2015. Rezza Aji Pratama (25) warga Serpong Utara Jakarta dan Wanulfa Zuhra (25) asal Langsa Aceh, kini sedang dalam perjalanan ke Malang untuk transit sebelum kembali ke Jakarta esok.

Kerangka di Puncak Sindoro Diduga Jasad Pendaki Wanita

Saat tersesat, sepasang pendaki yang tak sempat mencapai puncak Argopuro itu sempat mendengar suara musik dangdut. “Saya berangkat dari Pos Baderan, Jumat (24 April) berdua bersama teman saya,” kata Rezza, Rabu 29 April 2015.

Rute pertama pasangan ini adalah menuju ke Savanah Kecil dan bermalam di sana. Pada Sabtu pagi, mereka melanjutkan perjalanan ke Cisentor dan bermalam kembali di Pos Cisentor.

Pada Minggu 26 April, dua pendaki itu melanjutkan perjalanan ke Taman Hidup dan bermalam di tengah perjalanan. Senin pagi 27 April  2015, perjalanan berlanjut menuju Taman Hidup. Dari sini, pendaki sepakat turun meski belum sampai puncak Argopuro. Mereka mengejar tiket kereta api untuk kembali ke Jakarta pada Senin sore.

Tapi, saat turun itu mereka tersesat. Dalam perjalanan dari Taman Hidup mereka menemukan simpang tiga. "Seharusnya kami lurus untuk turun menuju Bremi, tapi kami ambil kiri,” katanya.

Saat itu, Rezza mengaku melihat banyak pita-pita dan tali rafia yang diikatkan di semak-semak kanan dan kiri jalan setapak. “Karena banyak pita dan tali rafia warna-warni, kami akhirnya pilih jalur itu,” katanya.

Setelah berjalan berjam-jam, Rezza dan Ulfa sempat patah arang dan merasa tersesat lantaran belum melihat tanda-tanda perkampungan penduduk. Mereka juga sempat bertemu tanjakan yang membuatnya ragu melanjutkan perjalanan. Namun ketika hendak berhenti, Rezza mengaku mendengar suara musik dangdut.

“Saya sempat mendengar musik dangdut waktu akan kembali, kami pikir jalur kami benar dan dekat perkampungan penduduk,” katanya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga sekitar lima jam dan bertemu dengan sungai. Setelah menyeberangi sungai, penyintas merasa yakin telah tersesat lantaran jalur semakin lebat dan mengarah masuk hutan.

“Kami kembali ke sungai dan berkemah di tepi sungai itu sampai Selasa pagi. Kami juga mengontak teman di Jakarta untuk meminta nomor polisi hutan Pos Baderan atau Bremi, saat itu kami juga kehabisan bekal," kata wartawan Bisnis Indonesia ini.

Lega rasanya setelah komunikasinya dengan petugas Bremi berbalas. Mengikuti saran petugas, Rezza dan Ulfa mendaki kembali ke Taman Hidup dan bemalam di Taman Hidup pada Rabu petang hingga dijemput petugas pada Rabu ini. Sekitar pukul 07.00, mereka turun dari Taman Hidup setelah dijemput petugas Balai Konservasi.

Jasad Pendaki Ditemukan di Puncak Sindoro Berupa Kerangka
Ilustrasi/Para pendaki gunung.

Pendakian Gunung Semeru Dibuka Mulai 1 Mei 2015

Pendakian hanya dibatasi hingga pos Kalimati.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2015