Sumber :
- ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Persepsi mengenai DKI Jakarta sebagai kota tidak aman dibantah oleh Gerald H Heuett. Ia mantan polisi AS selama 35 tahun, yang menjelaskan bahwa masih banyak kota-kota besar lain yang kejahatannya jauh lebih tinggi.
"Kejahatan di Jakarta biasa, masih banyak kota-kota besar yang jauh lebih tinggi tingkat ketidakamanannya," ujar Gerald dalam sebuah seminar di Crowne Plaza, Jakarta, Kamis, 30 April 2015.
Baca Juga :
Silaturahmi Bersama Habib Luthfi, Sudaryono Ungkap Peran Relawan Ndaru Bagi Kemenangan Prabowo
Dia mengatakan, ada yang jauh lebih menakutkan di Jakarta ketimbang tingkat keamanan, yaitu kemacetan. "Tidak perlu harus takut, di Jakarta yang lebih menakutkan adalah kemacetannya," lanjutnya.
Sementara itu, pemerhati HAM, Harkristuti Harkrisnowo, yang juga menjadi pembicara, juga tidak sepakat jika Jakarta dinilai sebagai kota paling tidak aman sedunia.
"Saya mengungkap data kejahatan harta benda dan kekerasan yang terjadi di New York, sepanjang 2014 mencapai lebih dari 370 ribu kasus. Sementara kejahatan kekerasan di Jakarta dalam tahun yang sama hanya 45.503 kasus," ujarnya.
Menurut hasil riset dari The Economist Intelligence Unit dalam riset bertajuk "EIU Safe Cities Index 2015", Jakarta menempati rangking terakhir di 50 kota besar di dunia dalam hal keamanan. (one)
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, pemerhati HAM, Harkristuti Harkrisnowo, yang juga menjadi pembicara, juga tidak sepakat jika Jakarta dinilai sebagai kota paling tidak aman sedunia.