Kronologi Penangkapan Tahanan BNN yang Kabur

Satu Buron BNN Warga Depok Diminta Menyerah
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/Depok

VIVA.co.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap sembilan dari sepuluh tahanan kasus narkotika yang telah kabur.

"Berhasil ditangkap di beberapa lokasi berbeda,” ujar Humas BNN, Slamet Pribadi di Gedung BNN, Jakarta, Sabtu 9 Mei 2015.

Masing-masing tahanan ini memiliki kronologi penangkapan yang berbeda-beda. Slamet pun menjelaskan kronologi penangkapan kesembilan narapidana kabur tersebut.

Hasan Basri dan Samsul Bahri setelah melarikan diri dari tahanan BNN, kemudian menuju Tanjung Priok, Cilincing. Keduanya lalu bergerak ke arah Jombang dan dijemput oleh Y (53 tahun), pada Kamis malam 2 April 2015.

Bersama Y, mereka berpindah lokasi dari Jombang ke Yogyakarta, dan sempat bergerak ke Madiun, hingga akhirnya kembali ke Yogyakarta untuk bertemu T (39 tahun). Mereka menyewa sebuah mobil untuk melanjutkan perjalanan ke Cilacap.

BNN Baru Tangkap 9 Buronan Tahanan Kabur

Namun, ketika berada di Cilacap ini lah tim BNN bersama dengan Polres Cilacap melakukan penangkapan terhadap keempatnya sekitar pukul 11.00 WIB. Penangkapan terjadi saat mereka sedang tertidur di sebuah rumah.

Sementara itu, Apip Apriansah, setelah melarikan diri dari tahanan diketahui pergi bersama Abdullah, Hasan Basri, Husen, dan Samsul Bahri ke arah Cilincing. Sesampainya di Cilincing, keempatnya berpisah, Apip melanjutkan pelariannya ke arah Ancol bersama Abdullah. Dari Ancol keduanya bergerak ke arah Warakas dan akhirnya berpisah di sana.

Apip melanjutkan pelariannya ke arah Depok dan sempat meminta nomor penyidik kepada istrinya. Pada Kamis, 2 April 2015, Apip justru menghubungi penyidik dan menyerahkan diri sekitar pukul 01.00 WIB di Hotel Cempaka D’ACICI daerah Plumpang, Jakarta Utara.

Tersangka lainnya Husen yang juga merupakan tahanan dengan kasus yang sama dengan Apip, ikut bersama rekannya tersebut melarikan diri ke arah Cilincing bersama tersangka lainnya yakni Abdullah, Hasan Basri, dan Samsul Bahri.

Kemudian, setelah berpisah dengan Apip di Cilincing, Husen, Hasan Basri, dan Samsul Bahri melanjutkan pelarian menuju Jombang dengan menyewa sebuah mobil. Pada Rabu 1 April 2015, ketiganya tiba di Jombang, Jawa Timur, sekitar pukul 04.00 WIB.

Pada keesokan harinya, Kamis 2 April 2015 mereka kedatangan seorang tamu dengan inisial M. Setelah menyerahkan uang sewa mobil sebesar Rp2 juta kepada Husen, sekitar pukul 21.00 WIB Hasan Basri, Samsul Bahri, dan M pergi.

Sementara itu, Husen masih berada di Dusun Sumberejo, Desa Glagahan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang berhasil ditangkap kembali pada Sabtu 4 April 2015 sekitar pukul 14.00 WIB.

Sayangnya, istri Husein bernama F (32 tahun) dan Y (29 tahun) adik ipar Husein juga ditangkap, karena diduga telah membantu upaya pelarian Husein.

Kemudian, Harry Radiawan alias pakde kembali tertangkap ketika sedang berada di sebuah kosan daerah Bekasi untuk menunggu rekannya, karena ingin meminjam uang. Namun, belum sempat rekannya tersebut datang, pakde sudah ditangkap oleh petugas. Penangkapan tersebut berlangsung pada Selasa 21 April 2015.

BNN Sebut Sudah Tangkap 75 Persen Tahanan Kabur

Sementara itu, Franky dan Erik melarikan diri ke arah Pemalang. Di Pemalang, mereka mengontrak sebuah rumah warga. Pada 16 April 2015, keduanya berhasil diamankan petugas BNN.

Dua orang tahanan yang merupakan sindikat Aceh yakni Hamdani dan Abdullah berhasil kembali ditangkap dari pelariannya pada Kamis 30 April 2015 di Rawang, Malaysia sekitar pukul 23.50 waktu setempat. Penangkapan kedua tersangka ini adalah kerja sama antara tim Special Branch (SB) Malaysia dan intelijen BNN.

10 tahanan BNN kabur dengan cara menjebol tembok rutan.

Satu dari 10 Tahanan BNN yang Kabur Belum Berhasil Ditangkap

Diduga mereka menyuap petugas yang tengah berjaga.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2015