720 Migran Asal Bangladesh akan Dipulangkan

anak pengungsi rohingya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulkarnaini Muchtar
VIVA.co.id
Banjarnegara Kembali Longsor, 158 Jiwa Mengungsi
- Penanganan pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ada di Aceh terus dilakukan Pemerintah Indonesia. Dari 1.759 jiwa pengungsi di Aceh, ternyata ada 720 jiwa migran dari Bangladesh yang sedang mencari pekerjaan dan menjadi korban perdagangan manusia.

Mengungsi dari Suriah, 10 Anak Justru Tewas di Turki

"Sebanyak 1.062 jiwa pengungsi Rohingya terdiri dari 565 laki-laki, 235 jiwa perempuan, dan 225 jiwa anak-anak. Pengungsi Rohingya berasal dari negara bagian di Myanmar yang mengungsi karena konflik dan keamanan," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan persnya. Minggu 24 Mei 2015.
Pulangkan Eks Gafatar, Kemensos Koordinasi Dinsos Daerah


Sutopo menjelaskan, Dalam rapat pertemuan yang dipimpin Menteri Sosial, dihadiri pimpinan Pemda Aceh, UNHCR, IOM, Kemensos, TRC BNPB, SKPD dan beberapa NGO di Pendopo Kota Langsa, Minggu 24 Mei 2015, pukul 10.00 Wib, ada beberapa arahan Mensos.


"Pemerintah menyampaikan terima kasih kepada Pemda Provinsi Aceh, Pemda Kab/Kota, NGO dan masyarakat yang telah membantu pengungsi. Selanjutnya akan ada dua penanganan yang dilakukan Pemerintah," ujar Sutopo.


Pertama, 720 jiwa akan segera dikembalikan ke Bangladesh. Mereka adalah korban ekonomi migran. Dubes Bangladesh telah berkunjung ke Aceh Utara dan berencana untuk memulangkan pengungsi-pengungsi secara bertahap.


"Biaya untuk pemulangan pengungsi dari UNHCR dan IOM. Mulai minggu depan secara bertahap pengungsi akan dipindahkan ke Medan sebelum ke Bangladesh. Diharapkan dalam satu bulan sudah tuntas," jelas Sutopo.


Kedua, untuk penanganan pengungsi Rohingya akan dilakukan permukiman kembali (resettlement) dan perlindungan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, trauma healing dan lainnya oleh berbagai kementerian/lembaga.


"Rencana pada Selasa 26 Mei 2015 akan dilakukan rakornis di Kemenko PMK. Koordinasi yang efektif diperlukan untuk mengatasi pengungsi ini. Pemerintah saat ini sedang menyusun Perpres Pengungsi dan Penanganan Pencari Suaka," tambah Sutopo.


Lebih lanjut, Sutopo mengatakan bahwa tim respon cepat (TRC) BNPB telah berada di pengungsian di Aceh.


"Kebutuhan logistik, peralatan, sanitasi, kesehatan pengungsi terus dipenuhi," tutup Sutopo. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya