- Capture TvOne
VIVA.co.id - Sejumlah nelayan tradisional Suku Bajo di Teluk Tomini Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, mengeluhkan maraknya penggunaan bom ikan di daerah itu. Selain merusak karang, bom juga membuat habitat ikan menghilang.
“Sudah sejak belasan tahun lalu, pengeboman ikan terjadi di kawasan ini. Kini ikan-ikan hilang, kami betul-betul kesulitan untuk mencari seekor ikan saja,” ujar salah seorang nelayan dari Suku Bajo, Sunaryo Daiponta, Kamis, 28 Mei 2015.
Menurut dia, minimnya tangkapan ikan para nelayan, langsung berdampak pada menurunnya pendapatan keluarga mereka. Sementara, untuk melaut lebih jauh, banyak nelayan tradisional tak mampu untuk mengeluarkan biaya lebih. “Kondisi ini sudah meresahkan kami para nelayan. Sementara ingin ganti profesi tak punya keahlian lain,” ujarnya menambahkan.
Kepala Desa Torsiaje Jackson tak menampik terkait maraknya penggunaan bom ikan di wilayahnya. Menurut dia, hal itu kerap dilakukan oleh nelayan pendatang yang hendak mendapatkan ikan dalam jumlah banyak. “Kami tak berdaya. Kalau nelayan tradisional tidak mungkin menggunakan bom ikan. Ini umumnya dilakukan pendatang,” ujarnya.
Jackson berharap, ada perhatian dan kepedulian dari pemerintah perihal ini. Sebab, ia khawatir, kini mayoritas nelayan asal Suku Bajo, sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan rumah tangganya. “Kami mohon ada perhatian pemerintah soal ini. Warga kami sudah sangat kesulitan.”
Kadek Sugiarta/Gorontalo