Sumber :
- ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id
- Krisis air bersih mulai melanda sebagian wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Akibatnya warga yang membutuhkan air bersih harus rela menjual hasil panen dan ternaknya. Apalagi harga satu tangki air bersih berkisar antara Rp120.000-Rp170.000.
"Saya sudah membeli air bersih sebanyak dua kali masing-masing satu tangki," kata Pardiyem, warga Dusun Tungu, Desa Girimulyo, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu 22 Juni 2015.
Baca Juga :
Kemarau, Siswa SD Diminta Bawa Air ke Sekolah
Baca Juga :
Kabut Asap Lumpuhkan Seluruh Sendi
"Kalau sini jaraknya tidak terlalu jauh dengan sumber air, jadi harganya Rp120.000,” kata Senen, warga Dusun Jrakah, Desa Hargosari, Kecamatan Tepus.
Setiap kali musim kemarau rata-rata keluarga membeli air sebanyak 15 sampai 20 tangki. "Rata-rata setiap keluarga setiap musim kemarau selama 6 bulan-7 bulan menghabiskan air sebanyak 7 tangki," katanya.
Ia berharap pemerintah segera memberikan bantuan dropping air bersih. Apalagi saat ini bulan ramadhan sehingga banyak kebutuhan harus dicukupi dengan air bersih.
Halaman Selanjutnya
Setiap kali musim kemarau rata-rata keluarga membeli air sebanyak 15 sampai 20 tangki. "Rata-rata setiap keluarga setiap musim kemarau selama 6 bulan-7 bulan menghabiskan air sebanyak 7 tangki," katanya.