Usai 32 Tahun Tidur, Gunung Colo Berstatus 'Waspada'

Gunung Colo
Sumber :
  • geograpic.org
VIVA.co.id
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
- Status vulkanik Gunung Colo di Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, hari ini naik dari normal menjadi waspada. Demikian ungkap Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'

"Berdasarkan hasil analisis data kegempaan dan visual, maka terhitung tanggal 24 Juni 2015 pukul 12.00 WITA tingkat aktivitas Gunung Colo dinaikan dari normal atau level I menjadi waspada atau level II," tulis PVMBG dalam situs resminya, Kamis 24 Juni 2015.
Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung


PVMBG menjelaskan, hasil pemantauan kegempaan Gunung Colo menunjukkan peningkatan yang signifikan, khususnya gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB), sejak tanggal 8 Juni 2015.


Jumlah gempa vulkanik dalam pada tanggal 22 Juni 2015 cukup tinggi yaitu 12 kejadian, yang sebelumnya hanya merekam 1 hingga 5 kejadian perhari. Jumlah gempa vulkanik dangkal (VB) pada tanggal 23 Juni 2015 sebanyak 11 kejadian, yang sebelumnya merekam 1 hingga 8 kejadian perhari.


Gempa jenis ini dapat mengindikasikan proses peretakkan batuan di dalam tubuh gunungapi akibat tekanan magma ke permukaan. Kegempaan lainnya yang terekam adalah gempa tektonik jauh (TJ) dan gempa tektonik tokal (TL).


"Secara visual hingga saat ini tidak terlihat perubahan yang signifikan. Asap kawah tidak teramati," kata PVMBG.


Sejak bulan Mei hingga tanggal 23 Juni 2015, aktivitas kegempaan Gunung Colo cenderung menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, meskipun secara visual tidak tampak adanya perubahan yang signifikan.


Gunungapi Colo merupakan gunungapi dengan tipikal strato dan berdanau kawah dengan posisi grafis berada di 0°10'00" Lintang Selatan (LS) dan 121°36.5'00" Bujur Timur (BT), dengan ketinggian 508 meter dari permukaan laut (mdpl).


Gunungapi Colo terakhir kali meletus 23 Juli 1983. Letusan eksplosif yang dahsyat ini disertai dengan awan panas ke arah tenggara dan baratdaya.


Salah satu prekursor dari letusan terakhir ini adalah terjadi gempa terasa sebanyak 30 hingga 40 kejadian sejak tanggal 8 Juli 1983 hingga menjelang letusan. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya