Mengapa Penyidik Ambil Sampel Darah Kakak Angkat Engeline?

Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan.

VIVA.co.id - Kuasa hukum Margriet, Jefri Kam, menanyakan hubungan pengambilan sampel darah dan sidik jari kakak angkat Engeline, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe, dengan kasus pembunuhan bocah tersebut.

Kak Seto: Kasus Engeline Jadi Perhatian Internasional

Ia juga menanyakan kaitan hal tersebut dengan kasus penelantaran anak yang menjerat ibu mereka, Margriet Christina Megawe.

"Kami dimintai keterangan, darah dan sidik jari, kami kasih kok. Walaupun kami pertanyakan ini korelasinya apa," kata Jefri Kam saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat 26 Juni 2015.

Kendati begitu, Jefri percaya hal itu dilakukan penyidik agar kasus tersebut cepat kelar. "Tapi, kami pikir, ini untuk menuntaskan kasus agar cepat selesai. Dan, untuk menjelaskan jika Ibu Margriet tidak terlibat apa-apa dalam kasus pembunuhan yang mempersangkakan Agus. Kami kooperatif atas hal itu," kata Hery.

Ia tak mempersoalkan anak kliennya tersebut diperiksa intensif jajaran Polda Bali yang menangani kasus penelantaran anak dan Polresta Denpasar yang menangani kasus pembunuhan Engeline.

Menguak Fakta Jasad Engeline yang Selalu Basah

"Karena, dia ditanya bagaimana melihat ibunya selama ini. Ini untuk kasus penelantaran anak ya. Artinya, bagaimana ibunya memperlakukan Engeline. Itu lumrah lah ya," kata Jefri.

Sementara itu, pengambilan keterangan dalam kaitan dengan kasus pembunuhan, Jefri pun tak mempersoalkan hal tersebut. Sebab, itu dinilainya wajar dilakukan polisi dalam rangka mengusut tuntas kasus yang tengah ditangani.

"Untuk kasus pembunuhan, namanya polisi cari saksi semua ditanyain. Tapi, kan nanti dilihat kaitan keterangan dalam kasus yang diperiksa. Sejak awal kami mau bilang kooperatif. Kalau seseorang dipanggil sebagai saksi kewajibannya datang dan memberi keterangan," kata dia.

Menurut dia, pengambilan keterangan untuk kasus pembunuhan juga dalam kerangka kepentingan tersebut. "Karena untuk kasus pembunuhan kan pelaporan dari kami. Laporan dari keluarga. Dimulai dari kasus kehilangan," paparnya.

Kerelaan mereka diperiksa dalam kasus pembunuhan Engeline, menurut Jefri, sebagai bentuk tanggung jawab anak kliennya untuk menuntaskan kasus ini. "Jadi, mereka juga punya tanggung jawab menuntaskan kasus ini. Mereka punya kepentingan kok. Mereka yang mengungkap kasus ini kok. Jadi kami kooperatif," ujarnya.

Jefri menampik jika proses pengambilan keterangan kedua kakak angkat Engeline tersebut lantaran polisi menduga kliennya terlibat dalam aksi keji tersebut. "Kami tidak melihat ke arah situ lah. Hanya kooperatif. Proses jalan saja. Kami tidak mau bilang sedang ada bidikan kepada ibu Margriet, Yvonne atau Christina. Kami yakin semua lempang," tuturnya.

Jefri menilai, pengambilan keterangan yang semakin intensif terhadap keduanya merupakan hal wajar. "Wajar. Sekali, dua kali atau sepuluh kali pun wajar. Pertanyaan-pertanyaan yang kami lihat," ujar Jefri.

Heboh 'Kriminalisasi' KPK Hingga Bencana Kabut Asap

Margriet Gusar Ditanya Hotman Paris Soal Alat Bantu Seks

Setelah saling bentak dengan Hotman, Margriet akhirnya mengaku.

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2016