Pendaki Semeru Tersasar di Zona Tengkorak

Sumpah Pemuda di Puncak Mahameru
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Balita Ini Sudah Mendaki Sejak Usia 1 Tahun
- Seorang pendaki Gunung Semeru asal Tangerang, ditemukan terjatuh di Blank 75 atau lazim dikenal zona tengkorak di jalur pendakian Kalimati dan puncak.

Warga Rusia Hilang di Gunung Agung Pas Nyepi

Pendaki bernama Budiawan ditemukan dalam kondisi selamat meski mengalami luka di kepalanya.
Mengintip Perjalan Tim Ekspedisi RI ke Aconcagua


"Saat ini proses evakuasi sedang berlangsung, korban ditemukan selamat dan terjatuh di titik blank 75,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, Jumat 3 Juli 2015.


Budiawan, sebelumnya memang telah dilaporkan hilang pada Kamis 2 Juli 2015 oleh dua rekan korban sejak memulai pendakian pada Senin 29 Juni 2015.


Informasi terhimpun, Budiawan bersama dua rekannya, yakni Nofrian Samara Palumpun dan Tria Oktaviani, memulai pendakian dari Ranupane dan tiba pukul 13.00 di Ranukumbolo untuk bermalam.


Keesokan harinya, sekira pukul 09.00, ketiganya melanjutkan perjalanan menuju Kalimati dan tiba sekira pukul 14.00. Hingga kemudian pada pukul 23.30, Budiawan dan Nofrian meneruskan perjalanan menuju puncak. Sementara Tria tetap menunggu di tenda.


Diketahui, pada Rabu 1 Juli 2015 sekira pukul 05.30 WIB, Budiawan sampai lebih dulu di puncak, sedangkan Nofrian menyusul sampai di puncak selang 20 menit berikutnya.


Karena terasa dingin Budiawan turun lebih dulu pada pukul 06.00 disusul Nofrian yang turun pukul 06.30. Namun sekira pukul 08.00, Nofrian tak menjumpai Budiawan di tenda mereka di Kalimati.


Upaya pencarian awal pun dilakukan. Namun tak membuahkan hasil. Nofrian dan rekannya pun berinisatif untuk kembali ke bawah pada Kamis 2 Juli 2015 dan melaporkan hilangnya Budiawan.


"Saat ini tim sedang dalam perjalanan turun.
Survivor
(Budiawan) ditemukan pada pukul 10.35, pagi tadi,” tutur Ayu.


Dia berharap pendaki tidak lagi melanggar aturan yang diterapkan oleh BBTNBS, untuk berhenti di pos pendakian terakhir, Kalimati.


"Pendaki ini memisahkan diri dari rombongan dan tidak siap perbekalan karena kedinginan ketika di puncak. Bekal mental dan fisik serta mematui rambu dan berada dalam rombongan wajib dimiliki setiap pendaki,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya