Sumber :
- ANTARA FOTO/Yusran Uccang
VIVA.co.id
- Kepolisian Indonesia mengklaim telah mendata daerah rawan konflik pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember mendatang.
"Kami sudah menginventarisir daerah-daerah yang ada potensi konflik, di antaranya daerah-daerah yang mempunyai sejarah konflik sebelumnya," ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jumat 10 Juli 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kami sudah menginventarisir daerah-daerah yang ada potensi konflik, di antaranya daerah-daerah yang mempunyai sejarah konflik sebelumnya," ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jumat 10 Juli 2015.
Daerah yang diyatakan rawan selama pelaksanaan pilkada seperti, Sulawesi; Sulawesi Tengah; Maluku; Papua; dan Nusa Tenggara Timur.
"Itu beberapa daerah di antaranya yang kita anggap rawan," ucapnya.
Kepolisian bahkan sudah memiliki skema penanganan bila terjadi konflik di daerah dengan tingkat kerawanan tinggi.
"Kita sudah siapkan skenarionya. Rencana ini kita sudah persiapkan personelnya baik dari Mabes Polri atau dari Polda-polda terkait," ujarnya.
Badrodin mengimbau agar masyarakat aktif terlibat dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada 2015. Caranya, segera melapor kepada pihak berwajib agar segera dilakukan penanganan.
"Jadi kalau misal, ada Pilkada yang konflik, itu dicacat."
Pilkada serentak bakal digelar pada 9 Desember 2015. 269 daerah siap menyelenggarakan pemilihan Bupati/ Wali Kota hingga Gubernur. Tahap pendaftaran calon akan dilakukan pada 26-28 Juli nanti. Sementara proses pendaftaran calon perseorangan sudah berlangsung sejak akhir Mei 2015 lalu. Penatapan calon kepala daerah dijadwalkan pada 24 Agustus. Adapun tahapan kampanye akan dilakukan pada 27 Agustus - 5 Desember 2015.
Halaman Selanjutnya
Daerah yang diyatakan rawan selama pelaksanaan pilkada seperti, Sulawesi; Sulawesi Tengah; Maluku; Papua; dan Nusa Tenggara Timur.
