Sumber :
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id
- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan pihaknya tidak akan menambah jumlah personel kepolisian untuk mengatasi persoalan hukum yang ada di Indonesia. Menurutnya, persoalan itu bisa diselesaikan dengan peningkatan kualitas lulusan perwira polisi.
Hal itu dikatakan Badrodin usai melakukan pembekalan kegiatan Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Pelantikan Perwira Polri Semarang 2015, di Gedung Manunggal Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Selasa, 28 Juli 2015.
Bagi Badrodin, pendidikan merupakan upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas personel. Salah satunya peningkatan masa pendidikan polisi yang ditambah rata-rata menjadi tujuh bulan. Begitu juga berlaku bagi masa pendidikan di level Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tadinya tiga tahun menjadi empat tahun.
"Kalau tingkatkan terus jumlah personil saja, tetapi kemampuan anggaran hanya untuk belanja pegawai. Operasionalnya tidak ada. Itu alasan kenapa enggak kita kasih sesuai kondisi ideal. Maka kita tingkatkan kemampuannya," ucap dia.
Di Akpol Semarang, Badrodin memberikan pembekalan terhadap sebanyak 793 lulusan perwira muda TNI dan Polri yang akan dilantik langsung Presiden Joko Widodo pada Kamis 30 Juli 2015 mendatang.
Ada empat Akademi lulusan yang akan dilantik pada upacara bertajuk Praspa TNI dan Pelatikan perwira Polri 2015. Masing-masing adalah Akademi Militer Angkatan Darat di Magelang (215 lulusan perwira), Akademi Angkatan Laut di Surabaya (100 perwira), Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta (89 perwira) dan dari Akademi Kepolisian di Semarang (389 perwira).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau tingkatkan terus jumlah personil saja, tetapi kemampuan anggaran hanya untuk belanja pegawai. Operasionalnya tidak ada. Itu alasan kenapa enggak kita kasih sesuai kondisi ideal. Maka kita tingkatkan kemampuannya," ucap dia.