Sumber :
- ANTARA FOTO/Syaiful Arif
VIVA.co.id
- Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama tuntas memutuskan ketua umum PBNU periode 2015-2020. Mayoritas muktamirin pemilik suara memilih Said Aqil Siraj yang juga ketua umum periode 2010-2015.
Pemilihan yang berlangsung di alun-alun Jombang itu selesai Kamis dini hari, 6 Agustus 2015.
Said Aqil Siraj dipilih 207 muktamirin. Sedangkan pesaingnya, H As’ad Said Ali dipilih 107 muktamirin. Disusul KH Salahuddin Wahid yang hanya memperoleh 10 suara.
Proses pemilihan ketua umum PBNU berlangsung sejak pukul 00.00 WIB, menyusul tuntasnya pemilihan Rais Aam PBNU yang memutuskan KH Mustofa Bisri.
Pemilihan dilakukan dengan cara voting diikuti oleh 378 muktamirin dari seluruh peserta yang berjumlah 508 orang.
Baca Juga :
NU Akan Terus Menjaga Ahlusunnah Waljamaah
Baca Juga :
Cucu Ulama Besar Membelot dari Kepemimpinan NU
Satu persatu peserta yang hadir dipanggil sesuai daerah menurut wilayah atau provinsinya masing-masing. Para peserta memberikan hak suaranya dengan menuliskan di kertas dan dimasukkan ke dalam kotak suara. Proses penghitungan suara pun dimulai.
Dua calon yang bertarung, yakni KH Said Agil Siraj dan KH As’ad Said Ali, hadir. Keduanya duduk berdampingan.
“Pelaksanaan Muktamar kali ini sudah bagus, tertib sejak awal sudah berjalan lancar. Karena kesadaran warga Nahdliyin yang memiliki kegiatan Muktamar yang besar ini,” ujar KH Said Agil Siraj.
Halaman Selanjutnya
Satu persatu peserta yang hadir dipanggil sesuai daerah menurut wilayah atau provinsinya masing-masing. Para peserta memberikan hak suaranya dengan menuliskan di kertas dan dimasukkan ke dalam kotak suara. Proses penghitungan suara pun dimulai.