Sumber :
- VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo membuka Kongres III Perhimpunan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) di Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Dalam kesempatan itu, Presiden di awal pidatonya menyinggung kehadirannya di Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Agustus 2015. Presiden bukan menyinggung perselisihan pendapat dalam Muktamar itu, tetapi soal kehadirannya pada pembukaan dengan mengenakan sarung, yang menjadi ciri khas warga NU.
Baca Juga :
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
"Waktu kemarin ke Muktamar NU, ada yang bisikin saya nanti pakai sarung saja," kata Presiden di hadapan ribuan alumni GMNI.
Baca Juga :
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah
Presiden pun mengaku mengikuti saja saran itu. Tetapi, dia kaget kala sudah berada di arena Muktamar karena para kiai NU justru banyak banyak yang mengenakan celana, sebagian bahkan ada yang berjas lengkap dengan dasinya.
Kepala Negara lantas bertanya kepada para kiai kenapa mereka malah tidak mengenakan sarung seperti biasanya. "Mereka jawab, kami ingin menghormati Bapak Presiden. Saya sampaikan juga, saya pakai sarung untuk hormati para kiai. Jadi enggak nyambung.” (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepala Negara lantas bertanya kepada para kiai kenapa mereka malah tidak mengenakan sarung seperti biasanya. "Mereka jawab, kami ingin menghormati Bapak Presiden. Saya sampaikan juga, saya pakai sarung untuk hormati para kiai. Jadi enggak nyambung.” (one)
