100 Santri Penghafal Alquran Dapat Beasiswa ke Turki

Milad ke-18 Bayt Alquran
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Turki Tampik Terlibat Demonstrasi Jakarta 4 November
- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin melepas seratus orang santri pengahafal Alquran, untuk melanjutkan studi ke Turki. Para
hafiz
Tiga Syarat Orang yang Boleh Dibadal Haji
Alquran ini akan mendapat beasiswa dari Pemerintah Turki untuk mendalami ilmu Alquran dan kajian keislaman di bekas kerajaan Ottoman tersebut. 
Turki Minta Sekolah Ditutup, Pemerintah Harus Kaji Dampaknya

Program ini diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan Islam Indonesia Turki atau United Islamic Cultural Centre of Indonesiab (UICCI) bekerja sama dengan Kementerian Agama. Acara ini juga merupakan bagian dari program Kementerian Agama dalam mencetak 1000 hafiz Alquran (penghafal Alquran) selama lima tahun.

"Saya memberi apresiasi atas kerja sama Kemenag dengan UICCI, sehingga anak-anak Indonesia bisa belajar dan mendalami kajian keislaman hingga ke Turki," kata Lukman di Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta, Kamis 6 Agustus 2015. 

Menurut Lukman, acara ini adalah yang kedelapan kalinya diselenggarakan oleh Kemenag dan UICCI. Diharapkan untuk tahun mendatang program ini dapat menjangkau para penghafal Quran di daerah terpencil dan perbatasan Indonesia.

Tak lupa, mantan Wakil Ketua MPR itu berpesan kepada para hafiz untuk menjaga nama baik Indonesia. Serta, sepulangnya menempuh pendidikan di Turki, para santri mampu mengembangkan ilmu yang telah dipelajarinya ke daerah masing-masing. 

"Jaga nama baik Indonesia, dan komitmen pada NKRI, di mana pun kalian berada komitmen kebangsaan tetap harus terjaga dalam jiwa-jiwa kalian," kata Lukman. 

UICCI adalah sebuah lembaga yang konsen pada metode penghafalan Alquran dengan cara yang khusus, dan kajian Islam secara keseluruhan. Tahun ini seratus santri terbaik di bawah yayasan UICCI mendapat kesempatan untuk mendalami ilmu Alquran dan studi Islam di Turki.

Selain Menteri Agama, acara ini juga turut dihadiri Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeria Akcam, dan beberapa duta besar negara sahabat, serta pejabat eselon I dan II Kementerian Agama.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya