'Airnya buat Ngasih Minum Sapi Dulu Pak'

Pembagian air bersih di Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Matahari sudah semakin terik. Puluhan warga di Desa Ndoplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sudah mulai meletakkan jeriken-jeriken air di samping sebuah truk air berukuran besar. Droping air itu merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng.

Puluhan warga mayoritas berasal dari kalangan ibu-ibu dan anak-anak. Mereka telah menunggu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang akan memberikan langsung bantuan di desa mereka.

Mendag Kejutkan Pedagang Pasar di Tangerang

Baca Juga:

Setelah lama menunggu, orang nomor satu di Jateng itu pun tiba. Pria berambut putih itu seketika langsung memegang selang untuk mengisi tandon air dan jeriken milik puluhan warga yang sudah berjajar mengantre.

Baca Juga:

"Bu, sudah berapa lama tidak ada air. Ini bantuan air mau digunakan untuk apa ya?," tanya Ganjar kepada salah seorang warga di sela memberikan droping air di Desa Ndoplang, Jati, Blora, Kamis 12 Agustus 2015.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Baca Juga:

"Airnya buat ngasih minum yang terjadi di desanya sudah berlangsung lebih dari tiga bulan. Tidak adanya sumber air sangat dikhawatirkan akan membuat hewan ternak yang mayoritas peliharaan warga akan mati.

"Kalau untuk mandi kami ngalah. Yang penting ternaknya minum dulu," ujar dia.

Atasi Krisis Energi Harus dengan Kerja Lintas Sektoral

Baca Juga:

Selama droping air habis, Mery mengaku harus berjalan sepanjang dua kilometer lebih ke arah hutan jati untuk memperoleh air bersih setiap hari.

"Selain harus berjalan beberapa kilometer, saya dan beberapa warga lainnya juga harus membuat lubang agar bisa mengambil dari tanah," kata ibu rumah tangga itu sambil menggendong anaknya.

Sementara itu, bantuan air bersih di 12 wilayah Blora sejak 1-12 Agustus 2015 baru berjumlah 70 tangki. Terbagi atas 54 tangki yang dikirim Bakorwil I Pati, 15 tangki bantuan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama), dan satu tangki dari Pemkab Blora.

"Kalau sampai bulan Oktober mendatang, wilayah kekeringan di Blora masih butuh sekitar 1.600 tangki air bersih lagi, dengan syarat daerah kekeringan tak bertambah," kata Plt Bupati Blora, Ihwan Sudrajat.

Terkait prioritas warga menggunakan air untuk minum ternak, Gubernur Ganjar menyatakan, realitas itu sudah menjadi hal yang wajar di masyarakat. Apalagi, di wilayah Blora, kekayaan yang dimiliki warga adalah ternak.

Dalam konteks bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga memiliki prosedur pertolongan tak hanya untuk manusia, tapi termasuk ternak.

"Ini lah yang hati dan kebijakan kita akan digugah untuk itu. Sekarang kita memikirkannya bukan manusianya saja, tapi termasuk ternak yang mereka miliki," kata Ganjar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya