Sumber :
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id - ‎Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga orang terduga teroris di wilayah Solo dan sekitarnya. Mereka adalah Ibad alias Ibadduddin, Yuskarman dan Giyanto.
Menurut Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Noer Ali, mereka merencanakan meledakkan bom di beberapa tempat ibadah umat Nasrani dan Konghucu dan Markas Polsek Pasar Kliwon di Kota Surakarta. Mereka memilih waktu pada 17 Agustus 2015 atau tepat pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia untuk meledakkan bom itu.
"Jadi teror bom yang rencananya akan dilakukan 17 Agustus itu dilakukan dengan meletakkannya di lokasi target dan ditinggal," kata Noer Ali kepada wartawan di Markas Polresta Solo pada Jumat, 14 Agustus 2015.
Dia membeberkan satu per satu peran spesifik masing-masing terduga teroris itu. Ibad adalah penerima kiriman uang untuk melakukan aksi itu dari seorang bernisial BN di Suriah. Sedangkan Yuskarman memiliki keahlian sebagai spesialis perakit bom. Dia bekerja sama dengan Ibad dalam perakitan bom yang direncanakan diledakkan bersama-sama.
Sementara itu, Giyanto merupakan orang yang menyiapkan sarana dan prasarana untuk penyediaan bahan peledak. Giyanto juga berperan sebagai orang yang bertugas mensurvei lokasi Markas Polsek Pasar Kliwon yang menjadi sasaran target teror bom.
Kelompok jaringan teroris itu, kata Noer Ali, tidak lepas dari jaringan di Suriah. Bahkan, target-target jaringan ini sudah ditetapkan. "Alhamdulillah, berkat kerja sama Kepolisian dan masyarakat, kita bisa mematahkan teror bom yang mengancam kestabilan keamanan," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, Giyanto merupakan orang yang menyiapkan sarana dan prasarana untuk penyediaan bahan peledak. Giyanto juga berperan sebagai orang yang bertugas mensurvei lokasi Markas Polsek Pasar Kliwon yang menjadi sasaran target teror bom.