- REUTERS/Handout via Indonesia's National Search and Rescue Agency (Basarnas)
VIVA.co.id - Kabut tebal yang menyelimuti kabupaten Pegunungan Bintang, papua, menyebabkan evakuasi korban jatuhnya pesawat Trigana Air terpaksa ditunda. Tim SAR akan bermalam di lokasi bersama jenazah korban.
Deputi Operasi Badan SAR Nasional Mayjen TNI Heronimus Guru mengatakan, proses evakuasi hari ini hanya sampai memasukkan jenazah ke dalam kantong-kantong jenazah.
Sementara untuk mengevakuasi jenazah keluar dari lokasi jatuhnya pesawat, Tim SAR masih harus menunggu hingga esok pagi.
"Belum satu pun jenazah yang berhasil dievakuasi keluar lokasi," ujar Hero.
Berikut rangkaian evakuasi korban Trigana Air yang dilakukan Tim SAR gabungan hari ini:
- Pukul 12.30 WIT : Seluruh jenazah ditemukan, dimasukkan dalam 54 kantong jenazah, ada satu kantong terdiri dari ibu dan anak
- Pukul 13.00 WIT: Helikopter sudah mengarah ke sasaran lokasi, namun ternyata tidak bisa menempus karena cuaca buruk hingga terpaksa kembali ke pangkalan
- Pukul 13.30 WIT: Tim Gabungan Basarnas berhasil menemukan kotak hitam atau "blackbox" Trigana Air
- Pukul 14.00 WIT: Karena cuaca terus fluktuatif, penerbangan tetap di standby-kan
- Pukul 14.30 WIT: Direncanakan evakuasi lewat jalur darat, ternyata sampai sekarang belum dilakukan karena terkendala waktu yang tidak cukup panjang untuk membawa jenazah, mengingat lokasi jatuhnya pesawat ke Oksibil sekitar 6 jam perjalanan jaraknya. Tim membuat Helipad.
- Pukul 17.30 WIT: Operasi diputuskan ditutup hari ini. Dilanjutkan besok pagi, Rabu, 19 Agustus 2015.