Sumber :
- Adjie (Palembang)/ VIVA
VIVA.co.id
- Warga jalan Mayor Ruslan Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir II, Palembang, tepatnya di depan Universitas IBA dihebohkan dengan ditemukannya 11 mortir tua di dalam sebuah kolam retensi, Kamis 27 Agustus 2015. Penemuan berawal, ketika Syarifudin (58) seorang pekerja di kolam retensi sedang melakukan penggalian untuk membuat saluran air.
Di kedalaman satu meter saat Syarifudin menggali dengan tangan, tiba-tiba sebuah besi tua berbentuk mortir terpegangnya. Belum merasa curiga, dia sempat mencuci benda tersebut. Rupanya, saat melakukan galian kedua, lagi-lagi dia menemukan benda yang sama. Hingga 11 mortir itu dia temukan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Penghafal Alquran Gratis Minum Kopi di Kedai Ini
Di kedalaman satu meter saat Syarifudin menggali dengan tangan, tiba-tiba sebuah besi tua berbentuk mortir terpegangnya. Belum merasa curiga, dia sempat mencuci benda tersebut. Rupanya, saat melakukan galian kedua, lagi-lagi dia menemukan benda yang sama. Hingga 11 mortir itu dia temukan.
"Saya tidak tahu kalau itu bom mortir. Setelah sampai 11 buah langsung saya curiga dan menghubungi polisi," ujarnya.
Mendapatkan laporan tersebut, tim Gegana Polda Sumatera Selatan langsung menuju lokasi dan mengamankan 11 bom mortir tua itu. Proses evakuasi sendiri, langsung dipantau Kapolresta Palembang Kombes Pol Tjahyono Prawoto.
Tjahyono mengungkapkan, seluruh mortir itu sampai saat ini masih dalam keadaan aktif. Mortir sepanjang 28 centimeter dengan berat sekitar 3 kilogram kini telah diamankan ke Brimob Polda Sumsel untuk diamankan.
"Ini mortir lama, bahkan sebelum saya lahir sudah ada. Saat ditemukan dalam keadaan terbungkus," kata Tjahyono.
Terkait penemuan tersebut, Tjahyono mengaku penyisiran di dalam kolam retensi akan terus dilakukan sampai besok.
"Karena saat ini sudah malam, besok kita lakukan penyisiran lagi," ucapnya.
Halaman Selanjutnya
"Saya tidak tahu kalau itu bom mortir. Setelah sampai 11 buah langsung saya curiga dan menghubungi polisi," ujarnya.
